Rabu, 02 Juni 2010

Dan Apabila...

“Menahan marah, menepis kekecewaan dan kesedihan, membuang keputusasaan, bangkit dari kegagalan serta mensyukuri kebahagiaan……”
Apakah saiaa bisa melakukakan itu????emmm,,sebaiknya bukan saiaa saja tetapi saiaa ganti seperti ini pertanyaannya, Apakah ‘kita’ bisa melakukan itu semua??  atau apakah kita pernah melakukan itu semua?? Atau yang lebih simpelnya lagi, Apakah kita pernah melakukan salah satu hal yang saiaa sebutkan tadi???heheeee….^_^
Piye???jujur ya…Saiaa sama sekali belum bisa, belum melakukan itu semua ataupun saiaa belum pernah melakukan salah satu dari hal-hal yang saiaa sebutkan itu…
Kalau mengulang masa lalu, itu semua secara tidak langsung pernah diajarkan oleh kedua orang tua saia,, Pak Rifai dan Bu Weni….Tapi lagi-lagi dan kagi-lagi dasar saiaa saja yang terlambat menyadarinya….
Pantas saja emosi saiaa naik turun,,pantas saja mood saiaa juga kadang bagus dan kadang-kadang jelek,,Kalau saja saiaa dan cuy/bro/sist bisa melakukan itu semua maka kita,,”kita” ini akan memiliki kecerdasan emosi…ituloh yang orang-orang sebut dengan EQ,,,hihihiii…Emitonal Quotient,,, yang identik dengan Ary Ginanjar Agustian,,huahaaaa (sok tau gtu saiaaa…) soo,,kalau mau tahu tentang EQ yaaa hubungu aja tu om Ginanjar….
Faktaa:: Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama tehnis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat
Naaa  lo,,,,apa lagi itu IQ??? Intelegency Quotient,,kalau mau lebih tau lagi tentang IQ yaaa mintak tolong ajalah ama si mbah Google,,,hihhiii…..
Kembali lagi ke topik kita yang diatas!!!! Cuapek+kgakkk (membahas) ngerti jadi buat apa sok-sok tau tentang IQ dan EQ!!!!!!
Kata emak ni::: Abang itu(saiaa) sudah bisa mengendalikan emosi tapiiiiii cara mengendalikannya yang salah….dan betul tu emak,,emakk emang slalu betul bagi saiaaa bukan karena surga di bawah kaki ibu lo…maka saiaa mengatakan emak slaluuu betulll tapii emang kenyataannya emang seperti itu!!!!
Saiaaa bertekad untuk memiliki kecerdasan emosi yaaa salah satunya dengan pergi ke perpustakaan dan meminjam buku ”Tumbuh kembang Kecerdasan Emosi Nabi”,,,banyak hal-hal yang saiaa pelajari dari buku tersebut…
Mengutip dari Al-Hadist::  “ada tiga hal yang apabila dilakukan manusia, mereka akan dilindungi Allah dalam pemeliharaan-Nya, yaitu: apabila diberi, ia berterimah kasih. Apabila berkuasa, ia suka mengalah. Dan apabila marah, ia menahan diri”.

Emmmm,,,, renungkan di KAMAR SUNYI…..!!!!!


Apabila diberi, ia berterimah kasih. …

Apabila berkuasa, ia suka mengalah….

Apabila marah, ia menahan diri….

Rating: 5


0 komentar :

Posting Komentar

tinggalkan jejak anda::::

Sekapur Sirih :::

Saya harus mengatakan bahwa isi blog ini mencerminkan pengetahuan dan kebijaksanaan kolektif.
Persis yang dikatakan oleh Goethe (
Johann Wolfgang von Goethe) dalam percakapannya dengan ilmuwan Swiss, Frederic Soret, Pada tanggal 17 Februari 1832 ::
"Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami. Karya saya telah disebarluaskan oleh ribuan orang yang berbeda-beda--> orang bijak dan bodoh, jenius dan dungu, tua dan muda. Mereka semua menawari saya keahlian dan cara hidup mereka masing-masing. Sering kali, saya ambil hasil-hasil yang dikembangkan orang lain. Karya saya adalah karya kolektif, dan membawa nama Goethe."