Rabu, 02 Desember 2009

Ringkasan Buku Buku Induk Ekonomi Islam Iqtishaduna

Sistem Ekonomi Islam bukan sekadar "sistem ekonomi tanpa bunga". Sistem Ekonomi Islam jauh lebih luas daripada itu. Berlandaskan pada keadilan Islam yang universal, sistem ini mencakup dan menaungi seluruh aspek ekonomi dalam kehidupan manusia. Dengan runtuhnya komunisme dan kegagalan kronis kapitalisme dalam menyejahterakan sebagian besar umat manusia, Sistem Ekonomi Islam bisa menjadi alternatif solusi guna mengatasi berbagai permasalahan serta kebuntuan ekonomi yang ada dewasa ini.

Melalui buku ini, penulis menghadirkan tinjauan lengkap ihwal Sistem Ekonomi Islam. Berbeda dengan "ekonomi syariah" yang selama dikenal--namun belum mampu menyelesaikan sebagian besar permasalahan yang dihadapi umat--Sistem Ekonomi Islam dalam perspektif Ash Shadr ini jauh lebih komprehensif dan mendalam, serta mengakar pada nilai-nilai keadilan Islam yang universal.

Rabu, 23 September 2009

Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan akidah Ketuhanan Yang Maha Esa (tauhid). Akidah yang diturunkan Allah SWT dengan sengaja kepada rasul-Nya untuk umat manusia. Ia bertitik tolak dari tuhan dan memiliki tujuan akhir pada tuhan. Tujuan ekonomi membantu manusia untuk menyembah Tuhannya yang telah memberi rezekinya, dan untuk menyelamatkan manusia dari kemiskinan yang bisa mengafirkan dan kelaparan yang bisa mendatangkan dosa. Oleh karena itu, rumusan sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dari sistem-sistem yang lain. Sebagai sistem ekonomi, ia memiliki akar dalam syari’ah yang menjadi sumber pandangan dunia, sekaligus tujuan dan strateginya (Zainulbahar, 1999; Qardhawi,1997: 72).
Ekonomi Islam diatur menurut aturan yang digariskan oleh Sang Pencipta. Keadilan merupakan hal yang mutlak dalam system ini. Dengan keadilan itu, praktik-praktik yang merugikan orang lain tidak terjadi. Kenyataan yang terjadi dewasa ini yang menunjukkan ketimpangan yang semakin tajam antara negara-negara berkembang dan negara-negara yang sedang berkembang, dan ketidakadilan dalam mengelola sumber-sumber ekonomi dunia menempatkan sistem ekonomi Islam pada posisi yang sangat penting, sebagai sistem alternative yang diharapkan dapat memecahkan problem-problem ekonomi yang tidak dapat dipecahkan oleh sistem ekonomi lain yang telah ada.

Selasa, 20 Januari 2009

Setelah Membaca LP(Tugas Akhir OCB)

Saya dari dulu tidak senang membaca novel tetapi setelah membaca novel laskar pelangi, saya sudah mulai menyukai sebuah novel. Novel laskar pelangi ini telah memberikan saya contoh kehidupan dunia pendidikan yang sangat berbeda dengan yang telah saya alami selama hidup saya. Mereka anggota laskar pelangi dengan pendidikan yang terpinggirkan tetapi tetap punya semangat dan misi hidup yang mengantarkan mereka pada perubahan derajat hidup mereka.
Anggota laskar pelangi ini juga memiliki penetapan tujuan yang harus saya contohi. Lintang adalah salah satu anggota laskar pelangi yang harus saya contoh. Dia demi tujuan untuk bersekolah rela mengayuh sepeda 80 km setiap harinya dari rumah ke sekolah. Walaupun hujan dan seekor buaya besar menghadangnya dia tetap dengan tujuannya untuk bersekolah untuk menggapai cita-citanya menjadi ahli matematika. Ini semua jauh berbeda dengan kehidupan saya. Saya yang setiap paginya berjalan 150 meter untuk kuliah malas masuk dikarenakan hujan.

Jumat, 16 Januari 2009

Pahamilah Diri Kita Dahulu Sebelum Memahami Diri Orang Lain

Pendahuluan
Ada sebuah pepatah mengatakan “kenali dirimu dahulu sebelum engkau mengenal orang lain”. Oleh karena itulah disini saya akan membuat sebuah karya tulis yang bertemakan “pemahaman diri”. Pemahaman diri ini sebelumnya telah dipelajari dan saya baca pada pertemuan kedua dikelas. Saya lihat sewaktu dikelas, teman-teman termasuk saya sangat antusias ketika dijelaskan materi pemahaman diri ini. Pemahaman diri ini sangat erat kaitannya dengan masalah rendah diri karena rendah diri ini bermula pada ketidaktahuan saya dan teman-teman tentang diri sendiri. Bagaimana kita ingin memahami orang lain kalau diri kita sendiri saja tidak memahami diri sendiri sedangkan kita sebagai calon akuntan dimasa yang akan datang dituntut untuk lebih bisa memahami lingkungan sosial di sekitar kita.
Pada karya tulis ini saya akan menguraikan konsep materi pemahaman diri yang akan saya kaitkan dengan kepribadian saya dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan saya akan menceritakan pandangan hidup. Karakteristik diri dan aplikasi sikap/perilaku saya mengenai pemahaman diri di lingkungan sekitar. Setelah saya menerima materi pemahaman diri ini diawal semester yang lalu maka inilah materi yang membuat saya yang dahulunya merasa rendah diri sehingga tidak percaya diri menemui kembali kepercayaan diri tetapi tidak overconfidence.

Sekapur Sirih :::

Saya harus mengatakan bahwa isi blog ini mencerminkan pengetahuan dan kebijaksanaan kolektif.
Persis yang dikatakan oleh Goethe (
Johann Wolfgang von Goethe) dalam percakapannya dengan ilmuwan Swiss, Frederic Soret, Pada tanggal 17 Februari 1832 ::
"Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami. Karya saya telah disebarluaskan oleh ribuan orang yang berbeda-beda--> orang bijak dan bodoh, jenius dan dungu, tua dan muda. Mereka semua menawari saya keahlian dan cara hidup mereka masing-masing. Sering kali, saya ambil hasil-hasil yang dikembangkan orang lain. Karya saya adalah karya kolektif, dan membawa nama Goethe."