I.
LATAR BELAKANG
Salah satu hambatan tersebar yang
dihadapi kaum miskin adalah akses untuk mendapatkan pinjaman (kredit). Bagi
pedagang kaki lima yang miskin di daerah perkotaan, akses untuk mendapatkan
kredit dapat menciptakan peluang untuk menumpuk persediaan yang lebih besar,
sehingga ketika ada pelanggan yang ingin membelinya barang itu siap
tersedia, dan akhirnya membuat pedagang kaki lima yang tadinya mangkal di
pinggir jalan menjadi pedagang yang lebih sukses. Grameen Bank Of Bangladesh
adalah salah satu contoh yang sangat baik bagaimana kredit dapat diberikan
kepada kaum miskin sambil meminimisasi risiko bahwa sumber daya tersebut akan
sia – sia.
Tidak ada yang lebih mengesankan dari
Prof Muhammad Yunus (peraih Hadiah Nobel bidang ekonomi tahun 2006), selain
pesannya kepada masyarakat miskin di Bangladesh tentang apa yang ia kerjakan
sekarang ini adalah agar generasi yang akan datang mengetahui. Bahwa dengan
tumbuh dan Berkembangnya Grameen Bank (Bank pedesaaaan), Kemiskinan pada
suatu saat nanti hanya mungkin ditemui di musium. Tekad yang begitu
tegar dari seorang ekonom dengan latar belakang pendidikan ekonomi dinegara
paling liberal Amerika serikat tersebut, sangat mencengangkan para ekonom dari
sebagian besar negara maju. Tetapi ide yang dikemukakan dan dilaksanakan secara
konsekwen oleh Profesor Yunus ternyata didukung oleh banyak kalangan, baik
pemerintahan maupun swasta, termasuk dari bekas Presiden Amerika serikat Bill
Clinton. Bahkan Nyonya Hilary Clinton pada tahun 1997 berkenan menjadi ketua
presidium pengembanganm Grameen Bank untuk Negara Bagian Arkansas.