AZAZ-AZAZ YANG MENDASARI AUDIT LAPORAN KEUANGAN
1. Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing
2. Pembuktian dan Pertimbangan Profesional dalam Audit Laporan Keuangan
Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang disebut pertimbangan professional. Auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness) laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti untuk meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan akuntansi atas transaksi dan saldo.
3. Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan
Perlunya dilakukan audit independent atas laporan keuangan dapat dilihat pada kondisi berikut :
a. Pertentangan Kepentingan
Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan actual ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independent luar.
b. Konsekuensi
Laporan keuangan merupakan penentu keputusan investasi yang akan membawa konsekuensi-konsekuensi untuk perusahaan, maka para pengguna laporan akan melirik para auditor independent untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan GAAP.
c. Kompleksitas
Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadii demikian kompleks. Sehingga risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja semakin meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit untuk mengevaluasi sendiri laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independent untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Keterpencilan
Para pengguna laporan keuangan merasa tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntasi utama guna melakukan verifikasi sendiri atas asersi laporan keuangan. Dari pada mempercayai mutu data keuangan begitu saja, para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independent untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Manfaat Ekonomi Suatu Audit
a. Akses ke pasarmodal
b. Biaya modal yang lebih rendah
c. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
d. Peningkatan pengendalian dan operasional
5. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
a. Auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Batasan ekonomi yang dimaksud adalah :
- Biaya yang memadai
- Jumlah waktu yang memadai
b. Kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk penyusunan laporan keuangan. Keterbatasan penting yang berkaitan dengan kerangka kerja akuntansi yaitu :
- Prinsip akuntansi alternative
- Estimasi akuntansi
HUBUNGAN AUDITOR INDEPENDEN
1. Manajemen
Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas antara auditor dan manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam audit, seringlaki auditor memerlukan data rahasia tetang entitas. Oleh karena itu, adalah mutlak untuk menjalin hubungan berdasarkan saling mempercayai dan saling menghargai.
2. Dewan Direksi dan Komite Audit
Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan itu sendiri. Bila dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan, maka pada dasarnya hubungannya adalah satu sama. Namun, apabila dewan terdiri dari anggota yang berasal dari luar perusahaan, komite audit bertindak sebagai penghubung antara auditor dan manajemen.
3. Auditor Internal
Seorang auditor independent biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Auditor independent juga memiliki kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian klien.
4. Pemegang Saham
Para pemegang saham mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk meyakinkan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham. Walaupun auditor tidak berhubungan langsung dengan para pemegang saham, namun auditor diperbolehkan mengikuti rapat umum pemegang saham serta memberikan tanggapan atas pertanyaan pemegang saham.
STANDAR AUDITING
1. Statemen on Auditing Standards (SAS)
SAS menjelaskan sifat dan luasnya tanggung jawab seorang auditor serta menawarkan bimbingan bagi seorang auditor yang melaksanakan audit. Kepatuhan kepada SAS merupakan kewajiban setiap anggota AICPA yang harus siap untuk memberikan alasan atas setiap penyimpangan suatu pernyataan.
2. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)
a. Standar Umum
- Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
- Independensi dalam sikap mental
- Penggunaan Kemahiran profesional
b. Standar Pekerja Lapangan
- Perencanaan dan supervise yang memadai
- Pemahaman atas struktur pengendalian intern
- Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup
c. Standar Pelaporan
- Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
- Konsistensi dalam penerapan GAAP
- Pengungkapan informative yang memadai
- Pernyataan pendapat
3. Penerapan Standar Auditing
Standar auditing dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh seorang auditor independent tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri, atau apakah tujuan entitas adalah mencari laba atau nirlaba.
4. Hubungan Antara Standar Auditing dengan Prosedur Auditing
Prosedur auditing adalah metode-metode yang digunakan serta tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit berlangsung. Berbeda dengan standar auditing yang dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan, maka prosedur auditing dapat berbeda antara satu klien dengan klien yang lainnya, karena adanya perbedaan dalam skala kegiatan suatu entitas dengan entitas lainnya, perbedaan karakteristik, serta sifat dan kompleksitas operasi dan sebagainya.
KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT
1. Independensi Auditor
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Auditor akan bersikap netral terhadap entitas, oleh karena itu auditor akan bersikap objektif. Public dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil.
2. Keyakinan yang Memadai
Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakinan yang memadai tidak dapat memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan.
3. Deteksi Kecurangan
SAS No. 82 mengemukakan dua jenis salah saji yang berkaitan dengan kecurangan, yaitu :
a. Kecurangan pelaporan keuangan
- Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokomen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
- Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan.
- Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
b. Penyalahgunaan aset
- Menggelapkan penerimaan
- Mencuri aset
- Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima
4. Tindakan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Klien
a. Tanggung jawab untuk mendeteksi tindakan melanggar hukum yang dilakukan klien.
Karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi yaitu :
- Penentuan apakah suatu tidakan dikatakan melanggar hukum atau tidak
- Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan sangat beragam jenisnya.
b. Tanggung jawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum
Apabila suatu tindakan melanggar hukum berpengaruh material terhadap laporan keuangan, auditor harus mendesak manajemen untuk melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabila revisi atas laporan keuangan tersebut ternyata kurang tepat, auditor bertanggung jawab untuk menginformasikannya kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) atau pendapat tidak wajar (adverse opinion) bahwa laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan GAAP.
5. Keyakinan Tentang Kelangsungan Klien
Tujuan utama suatu audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan tentang kelangsungan usaha.oleh karena itu, adanya fakta menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor, bukan merupakan petunjuk rendahnya kinerja audit yang berada di bawah standar ataupun merupakan kegagalan auditor.
LAPORAN AUDITOR
1. Laporan Standar
Laporan standar memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan standar memiliki tiga paragraph, yaitu :
a. Paragraf pendahuluan
b. Paragraf lingkup audit
c. Paragraf pendapat
2. Penyimpangan dari Laporan Standar
Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut :
a. Laporan standar dengan bahasa penjelasan
Karakteristik berbeda dalam kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraph pendapat tetap menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, namun terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan auditor menambahkan paragraph penjelasan atau bahasa penjelasan lain pada laporan standar.
b. Jenis-jenis pendapat lain
Kategori penyimpangan ini adalah apabila terjadi salah satu kondisi berikut :
- Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP
- Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan dengan salah satu atau lebih asersi manajemen.
Dalam hal in auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis pendapat berikut ini :
- Pendapat wajar dengan pengecualian
- Pendapat tidak wajar
- Menolak memberikan pendapat
3. Laporan Pertanggungjawaban Manajemen
Manajemen bertangguang jawab menyusun laporan keuangan sedangkan auditor bertangguang jawab untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor menekankan adanya pembagian tanggung jawab tersebut pada paragraph pendahuluan laporan standar auditor. Namun demikian, auditor dapat saja membantu penyusunan laporan keuangan. Untuk menyoroti lebih jauh tentang pembagian tangguang jawab antara manajemen dan auditor, banyak perusahaan menyertakan laporan pertanggungjawaban manajemen dalam laporan tahunan kepada para pemegang saham.
KECENDERUNGAN YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB AUDITOR
1. Teknologi Informasi
Mengingat perniagaan secara E-commerce mengambil bagian terbesar sebagai cara perusahaan menjalankan usahanya, maka perlu percepatan dimana informasi dapat dihasilkan dengan cepat bagi manajemen dan pengguna laporan keuangan. Perubahan dalam teknologi informasi dapat memberikan dua implikasi penting bagi kegiatan audit, yaitu :
a. Dapatkah auditor melaksanakan audit yang bersifat real time audit?
b. Apakah audit laporan keuangan telah merupakan target yang tepat?
2. Assurance Services
Profesi akuntan telah berkembang dalam lingkup yang lebih luas mengenai assurance services. Assurance services ini sebagian besar dibangun di atas fakta pengakuan terhadap objektivitas dan ketajaman bisnis yang dimiliki para auditor. Assurance services ini menjadi bukti bagaimana tanggung jawab auditor dapat berkembang dan berubah dalam waktu dekat ini. Pada saat auditor memasuki era baru dalam layanan jasa pertambahan nilai ini, akan terjadi juga tekanan yang meningkat untuk melakukan pendekatan atas setiap perikatan dengan integritas dan objektivitas tingkat tinggi.
Rating: 5
1. Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing

Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang disebut pertimbangan professional. Auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness) laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti untuk meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan akuntansi atas transaksi dan saldo.
3. Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan
Perlunya dilakukan audit independent atas laporan keuangan dapat dilihat pada kondisi berikut :
a. Pertentangan Kepentingan
Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya pertentangan kepentingan actual ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independent luar.
b. Konsekuensi
Laporan keuangan merupakan penentu keputusan investasi yang akan membawa konsekuensi-konsekuensi untuk perusahaan, maka para pengguna laporan akan melirik para auditor independent untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan GAAP.
c. Kompleksitas
Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadii demikian kompleks. Sehingga risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja semakin meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit untuk mengevaluasi sendiri laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independent untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Keterpencilan
Para pengguna laporan keuangan merasa tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntasi utama guna melakukan verifikasi sendiri atas asersi laporan keuangan. Dari pada mempercayai mutu data keuangan begitu saja, para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independent untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Manfaat Ekonomi Suatu Audit
a. Akses ke pasarmodal
b. Biaya modal yang lebih rendah
c. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
d. Peningkatan pengendalian dan operasional
5. Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
a. Auditor bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Batasan ekonomi yang dimaksud adalah :
- Biaya yang memadai
- Jumlah waktu yang memadai
b. Kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan untuk penyusunan laporan keuangan. Keterbatasan penting yang berkaitan dengan kerangka kerja akuntansi yaitu :
- Prinsip akuntansi alternative
- Estimasi akuntansi
HUBUNGAN AUDITOR INDEPENDEN
1. Manajemen
Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas antara auditor dan manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam audit, seringlaki auditor memerlukan data rahasia tetang entitas. Oleh karena itu, adalah mutlak untuk menjalin hubungan berdasarkan saling mempercayai dan saling menghargai.
2. Dewan Direksi dan Komite Audit
Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan itu sendiri. Bila dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan, maka pada dasarnya hubungannya adalah satu sama. Namun, apabila dewan terdiri dari anggota yang berasal dari luar perusahaan, komite audit bertindak sebagai penghubung antara auditor dan manajemen.
3. Auditor Internal
Seorang auditor independent biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Auditor independent juga memiliki kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor internal yang berkaitan dengan struktur pengendalian klien.
4. Pemegang Saham
Para pemegang saham mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk meyakinkan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham. Walaupun auditor tidak berhubungan langsung dengan para pemegang saham, namun auditor diperbolehkan mengikuti rapat umum pemegang saham serta memberikan tanggapan atas pertanyaan pemegang saham.
STANDAR AUDITING
1. Statemen on Auditing Standards (SAS)
SAS menjelaskan sifat dan luasnya tanggung jawab seorang auditor serta menawarkan bimbingan bagi seorang auditor yang melaksanakan audit. Kepatuhan kepada SAS merupakan kewajiban setiap anggota AICPA yang harus siap untuk memberikan alasan atas setiap penyimpangan suatu pernyataan.
2. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)
a. Standar Umum
- Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
- Independensi dalam sikap mental
- Penggunaan Kemahiran profesional
b. Standar Pekerja Lapangan
- Perencanaan dan supervise yang memadai
- Pemahaman atas struktur pengendalian intern
- Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup
c. Standar Pelaporan
- Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
- Konsistensi dalam penerapan GAAP
- Pengungkapan informative yang memadai
- Pernyataan pendapat
3. Penerapan Standar Auditing
Standar auditing dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh seorang auditor independent tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri, atau apakah tujuan entitas adalah mencari laba atau nirlaba.
4. Hubungan Antara Standar Auditing dengan Prosedur Auditing
Prosedur auditing adalah metode-metode yang digunakan serta tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit berlangsung. Berbeda dengan standar auditing yang dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan, maka prosedur auditing dapat berbeda antara satu klien dengan klien yang lainnya, karena adanya perbedaan dalam skala kegiatan suatu entitas dengan entitas lainnya, perbedaan karakteristik, serta sifat dan kompleksitas operasi dan sebagainya.
KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT
1. Independensi Auditor
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Auditor akan bersikap netral terhadap entitas, oleh karena itu auditor akan bersikap objektif. Public dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil.
2. Keyakinan yang Memadai
Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakinan yang memadai tidak dapat memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan.
3. Deteksi Kecurangan
SAS No. 82 mengemukakan dua jenis salah saji yang berkaitan dengan kecurangan, yaitu :
a. Kecurangan pelaporan keuangan
- Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokomen pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
- Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan keuangan.
- Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
b. Penyalahgunaan aset
- Menggelapkan penerimaan
- Mencuri aset
- Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima
4. Tindakan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Klien
a. Tanggung jawab untuk mendeteksi tindakan melanggar hukum yang dilakukan klien.
Karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi yaitu :
- Penentuan apakah suatu tidakan dikatakan melanggar hukum atau tidak
- Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan sangat beragam jenisnya.
b. Tanggung jawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum
Apabila suatu tindakan melanggar hukum berpengaruh material terhadap laporan keuangan, auditor harus mendesak manajemen untuk melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabila revisi atas laporan keuangan tersebut ternyata kurang tepat, auditor bertanggung jawab untuk menginformasikannya kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) atau pendapat tidak wajar (adverse opinion) bahwa laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan GAAP.
5. Keyakinan Tentang Kelangsungan Klien
Tujuan utama suatu audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan tentang kelangsungan usaha.oleh karena itu, adanya fakta menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor, bukan merupakan petunjuk rendahnya kinerja audit yang berada di bawah standar ataupun merupakan kegagalan auditor.
LAPORAN AUDITOR
1. Laporan Standar
Laporan standar memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan standar memiliki tiga paragraph, yaitu :
a. Paragraf pendahuluan
b. Paragraf lingkup audit
c. Paragraf pendapat
2. Penyimpangan dari Laporan Standar
Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut :
a. Laporan standar dengan bahasa penjelasan
Karakteristik berbeda dalam kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraph pendapat tetap menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, namun terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan auditor menambahkan paragraph penjelasan atau bahasa penjelasan lain pada laporan standar.
b. Jenis-jenis pendapat lain
Kategori penyimpangan ini adalah apabila terjadi salah satu kondisi berikut :
- Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP
- Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan dengan salah satu atau lebih asersi manajemen.
Dalam hal in auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis pendapat berikut ini :
- Pendapat wajar dengan pengecualian
- Pendapat tidak wajar
- Menolak memberikan pendapat
3. Laporan Pertanggungjawaban Manajemen
Manajemen bertangguang jawab menyusun laporan keuangan sedangkan auditor bertangguang jawab untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor menekankan adanya pembagian tanggung jawab tersebut pada paragraph pendahuluan laporan standar auditor. Namun demikian, auditor dapat saja membantu penyusunan laporan keuangan. Untuk menyoroti lebih jauh tentang pembagian tangguang jawab antara manajemen dan auditor, banyak perusahaan menyertakan laporan pertanggungjawaban manajemen dalam laporan tahunan kepada para pemegang saham.
KECENDERUNGAN YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB AUDITOR
1. Teknologi Informasi
Mengingat perniagaan secara E-commerce mengambil bagian terbesar sebagai cara perusahaan menjalankan usahanya, maka perlu percepatan dimana informasi dapat dihasilkan dengan cepat bagi manajemen dan pengguna laporan keuangan. Perubahan dalam teknologi informasi dapat memberikan dua implikasi penting bagi kegiatan audit, yaitu :
a. Dapatkah auditor melaksanakan audit yang bersifat real time audit?
b. Apakah audit laporan keuangan telah merupakan target yang tepat?
2. Assurance Services
Profesi akuntan telah berkembang dalam lingkup yang lebih luas mengenai assurance services. Assurance services ini sebagian besar dibangun di atas fakta pengakuan terhadap objektivitas dan ketajaman bisnis yang dimiliki para auditor. Assurance services ini menjadi bukti bagaimana tanggung jawab auditor dapat berkembang dan berubah dalam waktu dekat ini. Pada saat auditor memasuki era baru dalam layanan jasa pertambahan nilai ini, akan terjadi juga tekanan yang meningkat untuk melakukan pendekatan atas setiap perikatan dengan integritas dan objektivitas tingkat tinggi.
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::