Saya tidak tahu mengapa akhir-akhir ini gelisah di setiap kesunyian malam di kamar. Menonton televisi yang yang hampir setiap pemberitaannya memberitakan bencana alam yang menimpah negeri ini. Hati saya bergeliat terus seakan ingin mengungkapkan perasaan yang lama terbenam. Akhirnya, jari-jemari ini memulai menari diatas keyboard laptop yang satu-satunya benda berharga yang saya miliki selama kuliah di Jogja ini. Menari jari-jari ini, membentuk kalimat dalam balutan sebuah tema, yaitu cinta dan kasih sayang (Mahabbah wa Rahmah).
Inilah rasa cinta kasih yang senantiasa membuat kedua mata saya meneteskan air mata, saat saya tatap foto wajah ibu saya yang tersenyum kecil yang selalu saya pajang di meja belajar. Rasa cinta kasih yang selalu membuat kedua bola mata ini berlinang mengingat beratnya godaan dunia yang kelak akan dijumpai adik wanita tercantik yang selalu saya cintai. Rasa cinta kasih yang selalu mendorong saya untuk memohon kepada Sang Mahacinta untuk senantiasa menjaga dan menyayangi kedua wanita yang sangat saya sayangi tersebut, apabila saya dipanggil oleh-Nya terlebih dahulu.
Saya bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, dan tidak bisa apa-apa, sehingga hanya Allah saja harapan saya untuk melindungi dan mengasihi mereka yang saya cintai, Ibu dan adik wanita saya serta tak lupa juga jagoan dalam keluarga saya, Bapak dan kedua adik laki-laki saya yang membuat saya takut berbuat kesalahan selama saya berada didekat mereka,mereka sumber kekuatan untuk sekecil mungkin melakukan kesalahan. Tak lupa juga teman-teman SD, SMP, SMA yang selalu tertawa ketika melihat saya takut dengan seorang perempuan seumuran yang memberikan getaran di hati saya, sesungguhnya anda(teman-teman SD,SMP,SMA) menjadi motivasi buat saya untuk menjadi lebih baik lagi dalam menghadapi calon pendamping hidup. Teman kampus dan teman kontrakkan, temana seperjuangan dari berbagai pelosok negeri ini yang bercita-cita meraih mimpi yang selalu saya “manfaatkan” karena saya tidak mempunyai kendaraan, mereka selalu bersedia saya repotkan walaupun dalam hati saya ini tidak mau merepoti mereka. Ana, sahabat terbaik yang selalu hadir sebagai tempat berbagi masalah yang dihadapi via SMS. Masalah Ana adalah masalah saya, masalah saya adalah masalah Ana karena Kami adalah kombinasi mutualisme. “Musuh” saya yang pendapatnya selalu bertolak belakang dengan saya, betapa anda adalah musuh yang berat bagi saya, saya tidak pernah menyimpan dendam atas perbuatan anda kepada saya, sesungguhnya itu adalah pembelajaran buat saya untuk mengenal anda lebih baik lagi. Saya telah memaafkan anda, sesungguhnya memaafkan adalah memberi sedikit ruang pada rasa benci. Saya juga mencintai semua orang yang dekat dengan saya dan saudara sesama muslim karena Allah, mengingat mereka adalah orang-orang yang baik dan ramah.
Selain itu, ada juga yang saya cintai karena Allah, yaitu guru-guru dan dosen-dosen saya. Mereka adalah pemilik firman dalam Al-Quran(Allah SWT), pemilik As-Sunnah(Nabi Muhammad SAW), para penulis novel pembangkit semangat juang yang karya-karyanya selalu menjadi “sarapan saya”. Ustadh Eka yang pertama kali saya lihat tak kalah kharismanya meredakan suara gerumuh dikelas sejarah dan peradaban islam, sesungguhnya dimulai dari andalah saya menemukan pemikiran-pemikiran Islam yang selama ini saya tidak ketahui dan membangkitkan semangat saya untuk menggali lebih dalam lagi. Betapa saya mencintai apa yang anda sampaikan, sampai sekarang apa yang dulu anda sampaikan, saya sampaikan kembali kepada teman-teman saya, Ballighul anni walau aayah, sampaikanlah sesuatu dariku walau hanya sepotong ayat. Pak Arief, dosen Teori Akuntansi. Pertama saya heran kepada apa yang anda sampaikan, akuntansi tidak mempunyai teori tetapi ada pelajaran teori akuntansi. Lambat laun saya menyadarinya, Logika la yang menjalankan pembelajaran akuntansi. Hampir di setiap penjelasan anda sisipkan kaitannya dengan ayat-ayat dan hadist-hadist, sungguh itu menyenangkan Pak. Saya tidak pernah menyesal masuk jurusan akuntansi karena anda telah memberikan penjelasan surat Al-Baqarah 282, saya mempelajari dan menjalankan apa yang telah terfirman dalam Al-Quran. Dan saya pun siap berada dijalan yang terfirman dalam surat Al-Baqarah 282 tersebut.
Ya Allah, kalau engkau marah kepada kami dengan tingkah laku kami selama didunia ini, yang melalaikan kewajiban, yang merusak alam kepunyaan-Mu, yang sudah lupa akan kehidupan setelah kehidupan didunia ini. Maafkanlah kami, Kalau Engkau sudah terlalu murka maka jadikanlah orang-orang yang saya cintai ini sebagai penghuni surga-Mu. Jadikanlah kebaikan meraka amal yang bisa mendatangkan ampunan-Mu atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat. Ya Allah, saya memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amalan-amalan yang bisa mendatangkan cinta-Mu. Aminn ya Rabbal Alamin…
Rating: 5
Inilah rasa cinta kasih yang senantiasa membuat kedua mata saya meneteskan air mata, saat saya tatap foto wajah ibu saya yang tersenyum kecil yang selalu saya pajang di meja belajar. Rasa cinta kasih yang selalu membuat kedua bola mata ini berlinang mengingat beratnya godaan dunia yang kelak akan dijumpai adik wanita tercantik yang selalu saya cintai. Rasa cinta kasih yang selalu mendorong saya untuk memohon kepada Sang Mahacinta untuk senantiasa menjaga dan menyayangi kedua wanita yang sangat saya sayangi tersebut, apabila saya dipanggil oleh-Nya terlebih dahulu.
Saya bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa, dan tidak bisa apa-apa, sehingga hanya Allah saja harapan saya untuk melindungi dan mengasihi mereka yang saya cintai, Ibu dan adik wanita saya serta tak lupa juga jagoan dalam keluarga saya, Bapak dan kedua adik laki-laki saya yang membuat saya takut berbuat kesalahan selama saya berada didekat mereka,mereka sumber kekuatan untuk sekecil mungkin melakukan kesalahan. Tak lupa juga teman-teman SD, SMP, SMA yang selalu tertawa ketika melihat saya takut dengan seorang perempuan seumuran yang memberikan getaran di hati saya, sesungguhnya anda(teman-teman SD,SMP,SMA) menjadi motivasi buat saya untuk menjadi lebih baik lagi dalam menghadapi calon pendamping hidup. Teman kampus dan teman kontrakkan, temana seperjuangan dari berbagai pelosok negeri ini yang bercita-cita meraih mimpi yang selalu saya “manfaatkan” karena saya tidak mempunyai kendaraan, mereka selalu bersedia saya repotkan walaupun dalam hati saya ini tidak mau merepoti mereka. Ana, sahabat terbaik yang selalu hadir sebagai tempat berbagi masalah yang dihadapi via SMS. Masalah Ana adalah masalah saya, masalah saya adalah masalah Ana karena Kami adalah kombinasi mutualisme. “Musuh” saya yang pendapatnya selalu bertolak belakang dengan saya, betapa anda adalah musuh yang berat bagi saya, saya tidak pernah menyimpan dendam atas perbuatan anda kepada saya, sesungguhnya itu adalah pembelajaran buat saya untuk mengenal anda lebih baik lagi. Saya telah memaafkan anda, sesungguhnya memaafkan adalah memberi sedikit ruang pada rasa benci. Saya juga mencintai semua orang yang dekat dengan saya dan saudara sesama muslim karena Allah, mengingat mereka adalah orang-orang yang baik dan ramah.
Selain itu, ada juga yang saya cintai karena Allah, yaitu guru-guru dan dosen-dosen saya. Mereka adalah pemilik firman dalam Al-Quran(Allah SWT), pemilik As-Sunnah(Nabi Muhammad SAW), para penulis novel pembangkit semangat juang yang karya-karyanya selalu menjadi “sarapan saya”. Ustadh Eka yang pertama kali saya lihat tak kalah kharismanya meredakan suara gerumuh dikelas sejarah dan peradaban islam, sesungguhnya dimulai dari andalah saya menemukan pemikiran-pemikiran Islam yang selama ini saya tidak ketahui dan membangkitkan semangat saya untuk menggali lebih dalam lagi. Betapa saya mencintai apa yang anda sampaikan, sampai sekarang apa yang dulu anda sampaikan, saya sampaikan kembali kepada teman-teman saya, Ballighul anni walau aayah, sampaikanlah sesuatu dariku walau hanya sepotong ayat. Pak Arief, dosen Teori Akuntansi. Pertama saya heran kepada apa yang anda sampaikan, akuntansi tidak mempunyai teori tetapi ada pelajaran teori akuntansi. Lambat laun saya menyadarinya, Logika la yang menjalankan pembelajaran akuntansi. Hampir di setiap penjelasan anda sisipkan kaitannya dengan ayat-ayat dan hadist-hadist, sungguh itu menyenangkan Pak. Saya tidak pernah menyesal masuk jurusan akuntansi karena anda telah memberikan penjelasan surat Al-Baqarah 282, saya mempelajari dan menjalankan apa yang telah terfirman dalam Al-Quran. Dan saya pun siap berada dijalan yang terfirman dalam surat Al-Baqarah 282 tersebut.
Ya Allah, kalau engkau marah kepada kami dengan tingkah laku kami selama didunia ini, yang melalaikan kewajiban, yang merusak alam kepunyaan-Mu, yang sudah lupa akan kehidupan setelah kehidupan didunia ini. Maafkanlah kami, Kalau Engkau sudah terlalu murka maka jadikanlah orang-orang yang saya cintai ini sebagai penghuni surga-Mu. Jadikanlah kebaikan meraka amal yang bisa mendatangkan ampunan-Mu atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat. Ya Allah, saya memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan cinta kepada amalan-amalan yang bisa mendatangkan cinta-Mu. Aminn ya Rabbal Alamin…
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::