Minggu, 18 Agustus 2013

SYIRIK



Selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdoa kepada Allah, atau memalingkan suayu bentuk ibadah seperti menyembelih(kurban), bernadzar, berdoa dan sebagainya kepada selainNya.

Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu adalah kezhaliman yang paling besar. Allah berfirman,


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."(Luqman :13).
Allah tidak akan mengampuni orang musrik, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah berfirman,
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(An-Nisa’ : 48).
Surga pun diharamkan atas orang musyrik. Allah berfirman,
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(Al-Maidah : 72).
          Dan syirik menghapuskan segala amal kebaikan. Allah berfirman,
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.(Al-An’am : 88).
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.(Az-Zumar:65).
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.(At-Taubah :5).
          Nabi saw bersabda,”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyatakan,’Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah.’ Jika mereka telah menyatakannya, niscaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali karena haknya.”(HR. al-Bukhari dan Muslim).
          Karena itu, syirik adalah dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda,” Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa paling besar?” Kami menjawab,”Ya, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda,”Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua.”(HR. al-Bukhari dan Muslim).
          Syirik adalah suatu kekurangan dan aib yang Allah swt menyucikan diri dari keduanya. Karena itu, barangsiapa berbuat syirik kepada Allah berarti dia menetapkan untuk Allah apa yang Dia menyucikan diri dari padanya. Dan ini adalah puncak pembangkangan, kesombongan dan permusuhan kepada Allah.
Syirik Besar
          Syirik besar bias mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan menyembeluh kurban dan nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin, dan setan. Termasuk juga takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan, bahwa mereka bias membahyakan atau membuatnya sakit juga mengharapkan sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah, berupa pemenuhan kebutuhan dan menghilangkan kesusahan, hal yang saat ini dilakukan di sekeliling bangunan-bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang shalih di sebagian wilayah islam. Allah berfirman,
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).(Yunus : 18).
a.     Syirik Dakwah(doa)
Yaitu di samping dia berdoa kepada Allah ia berdoa kepada selainNya. Allah berfirman,
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).(Al –Ankabut :65).
b.     Syrik Niat, Keinginan dan Tujuan
Yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah. Allah berfirman,
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.(Hud 15-16).
c.      Syirik Ketaatan
Yaitu menaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah. Allah berfirman,
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.(At-Taubah : 31).
d.     Syirik Kecintaan(Mahabbah)
Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. Allah berfirman,
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(Al-Baqarah :165).
Syirik Kecil
          Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan perantara(wasilah) kepada syirik besar.
a.     Syirik Nyata(Zhahir)
Yaitu syirik dalm bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah bersabda,”Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik.”(HR at-Tirmdzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh al-Hakim).

Termasuk di dalamnya adalah ucapan,”Atas kehendak Allah dan kehendakmu”. Ibnu Abbas r.a menuturkan,”Ketika ada seseorang berkata kepada Nabi,’Atas kehendak Allah dan kehendakmu’, maka ketika itu beliau bersabda,’Apakah dirimu menjadikan diriku sebagai sekutu bagi Allah? Katakanlah,’Hanya atas kehendak Allah saja’.”(HR an-Nasa’i).

Termasuk pula ucapan,”Kalau bukan karena Allah dank arena si fulan.” Yang benar adalah hendaknya diucapkan,”Atas kehendak Allah kemudian kehendak si fulan.” Atau “ Kalau bukan karena Allah kemudian karena si fulan.”

Sebab kata kemudian menunjukkan tertib berurut, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah. Sebagai mana firman Allah,

Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.(At-Takwir :29).

Sedangkan kata dan maka untuk menunjukkan kebersamaan dan persekutuan, tidak menunjukkan tertib berurut. Termasuk dalam larangan ini adalah ucapan,”Tidak ada penolong bagiku kecuali Allah dan enkau”,”Ini adalah berkah Allah dan berkahmu.”

Adapun yang berbentuk perbuatan adalah seperti memakai kalung atau benang sebagai pengusir atau penangkal, mara bahaya, atau menggantungkan tamimah(sejenis jimat yang biasanya dikalungkan di leher anak-anak) karena takut kena penyakit ‘ain(penyakit mata ed.)  atau perbuatan lainnya, jika ia berkeyakinan bahwa perbuatannya tersebut merupakan sebab-sebab pengusir atau penangkal mara bahaya, maka ia termasuk syirik kecil. Sebab Allah tidak menjadikan sebab-sebab(hilangnya mara bahaya) dengan hal-hal tersebut. Sedang ia berkeyakinan bahwa hal-hal tersebut bias menolak atau mengusir mara bahaya, maka ia adalah syirik besar, sebab ia berarti menggantungkan diri kepada selain Allah.

b.     Syirik tersembunyi(Khafi)
Yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti ingin dipuji orang(riya’) dan ingin didengar orang(sum’ah). Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan membaikkan shalatnya atau bersedekah agar dipuji dan disanjung karenanya, atau ia melafazhkan dzikir dan memperindah suaranya dalam bacaan(Al-Qur’an) agar di dengar orang lain, sehingga mereka menyanjung atau memujinya. Jika riya’ itu mencampuri (niat) suatu amal, maka amal itu menjadi tertolak. Karena itu, ikhlas dalam beramal adalah sesuatu yang niscaya. Allah berfirman,
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."(Al-Kahfi :110).

Nabi saw bersabda,”Yang paling aku takuti atas kalian adalah syirik kecil.” Mereka bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu?” Beliau menjawab,”Yaitu riya’.”(HR. Ahmad, ath-Thabrani dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah).

Termasuk didalamnya adalah motivasi amal untuk kepentingan duniawi, seperti orang yang menunaikan haji atau berjihad untuk mendapatkan harta benda. Nabi saw bersabda,”Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan celakalah hamba khamilah jika ia diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah.”(HR. al-Bukhari).
Khamisah dan khamilah adalah pakaian yang terbuat dari wool atau sutera dengan diberi sulaman atau garis-garis yang menarik dan indah. Maksud ungkapan Rasulullah saw-wallahua’lam- dengan sabdanya tersebut adalah untuk menunjukkan orang yang sangat ambisi dengan kekayaan duniawi, sehingga menjadi hamba harta benda. Mereka itulah orang-orang yang celaka dan sengsara.(pent). 

0 komentar :

Posting Komentar

tinggalkan jejak anda::::

Sekapur Sirih :::

Saya harus mengatakan bahwa isi blog ini mencerminkan pengetahuan dan kebijaksanaan kolektif.
Persis yang dikatakan oleh Goethe (
Johann Wolfgang von Goethe) dalam percakapannya dengan ilmuwan Swiss, Frederic Soret, Pada tanggal 17 Februari 1832 ::
"Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami. Karya saya telah disebarluaskan oleh ribuan orang yang berbeda-beda--> orang bijak dan bodoh, jenius dan dungu, tua dan muda. Mereka semua menawari saya keahlian dan cara hidup mereka masing-masing. Sering kali, saya ambil hasil-hasil yang dikembangkan orang lain. Karya saya adalah karya kolektif, dan membawa nama Goethe."