Saya dari dulu tidak senang membaca novel tetapi setelah membaca novel laskar pelangi, saya sudah mulai menyukai sebuah novel. Novel laskar pelangi ini telah memberikan saya contoh kehidupan dunia pendidikan yang sangat berbeda dengan yang telah saya alami selama hidup saya. Mereka anggota laskar pelangi dengan pendidikan yang terpinggirkan tetapi tetap punya semangat dan misi hidup yang mengantarkan mereka pada perubahan derajat hidup mereka.
Anggota laskar pelangi ini juga memiliki penetapan tujuan yang harus saya contohi. Lintang adalah salah satu anggota laskar pelangi yang harus saya contoh. Dia demi tujuan untuk bersekolah rela mengayuh sepeda 80 km setiap harinya dari rumah ke sekolah. Walaupun hujan dan seekor buaya besar menghadangnya dia tetap dengan tujuannya untuk bersekolah untuk menggapai cita-citanya menjadi ahli matematika. Ini semua jauh berbeda dengan kehidupan saya. Saya yang setiap paginya berjalan 150 meter untuk kuliah malas masuk dikarenakan hujan.
Dari kesepuluh anggota laskar pelangi yang paling saya senangi adalah Mahar. Mahar adalah pria tampan bertubuh kurus dan mempunyai minat yang besar pada seni. Dia juga seorang yang menyenangi okultisme dan dengan menyenangi itu dia sering dipojokkan oleh teman-temannya. Mahar mempunyai spiritualitas pemimpin yang sangat bagus, dia mendirikan suatu kelompok yang dinamakan “societeit de limpai”. Dia seorang pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan/leadership “Style Transformational Leadership”. Dia bisa membawa orang yang berumur 57 tahun, pengangguran mahasiswa teknik, tukang sepuh emas, petugas teller, pemain organ tunggal dan tukang semprot nyamuk yang semua umurnya diatas dia untuk menjadi anggota societeit de limpai. Dia memiliki visi dan semangat untuk mencapai suatu tujuan serta bisa memberikan itu semua melalui cerita-cerita dengan pengetahuan mistiknya sehingga bisa membawa suasana.
Gaya pemimpin yang dimiliki oleh Mahar ini telah dipelajari dalam OCB dengan judul “spiritualitas pemimpin”. Gaya pemimpin transformational leadership biasanya akan cenderung mengikuti orang yang mereka kagumi. Seperti Mahar yang mengagumi Tuk Bayan Tula. Pemimpin ini juga akan selalu mengembangkan visi, menjual visi, memimpin di depan dan semangat untuk maju. Serta pemimpin ini selalu mengembangkan integritasnya dan memiliki kharismatik tapi tidak narcis. Itu semua adalah gaya pemimpin yang dimiliki seorang anak anggota laskar pelangi yang fenomenal dan tak lain adalah Mahar.
Kelompok societeit de limpai juga memiliki unsur komunikasi yang dipelajari dalam modul OCB yaitu : pembicara dan lawan bicara. Pembicara mereka adalah Mahar seorang yang fenomenal dengan tingkah laku mistiknya dan lawan bicara dia adalah pengikutnya yang mempunyai ketertarikan terhadap dunia mistik. Ide atau materi yang dihadapi, ide dan materi yang mereka bicarakan setiap kali berkumpul tak lain adalah dunia klenik dan mistik. Kode yang sama : media yang dipakai pun sama begitu juga prasarana sehingga mereka berkomunikasi dengan suasana yang mendukung. Dengan memahami apa yang dibicarakan oleh masing-masing pihak akan terciptalah komunikasi yang efektif sesama kelompok.
Selain itu societeit de limpai mampu mengembangkan tim yang efektif. Tim ini memiliki tujuan spesifik walaupun tujuan aneh dan anggota-anggotanya pun terdiri dari orang-orang aneh tetapi mereka berhasil mencapai tujuan mereka tersebut sehingga inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu tim. Anggota timnya pun tidak terlalu besar karena kalau terlalu besar menyulitkan pembagian tugas, alokasi peran menjadi tidak merata dan potensi anggota tim menjadi tidak merata.
Saling memberi dukungan dalam tim. Mahar dengan kharismatiknya selalu memberikan dukungan sesama anggota tim melalui dukungan emosional dan dukungan informasi, dukungan emosional dia berikan agar memberikan dorongan dan perhatian yang simpatik terhadap tujuan tim. Dukungan informasi selalu diberikan oleh semua anggota tim mengenai informasi-informasi fenomena mistik. Societeit de limpai juga mempunyai peran-peran khusus. Salah satunya specialist, dalam menjalankan tugas sinting/gila tim ini melengkapi diri dengan perangkat alat elektronik misalnya : beragam alat perekam audio video, perangkat-perangkat sensor,berbagai macam jenis teropong dan mereka merakit sendiri detektor medan elektromagnet yang dapat membaca gelombang area observasi dalam kisaran 2 sampai 7 miligauss. Ini semua dilakukan tidak lain dibawah seorang specialist dalam tim yaitu supervisi mahasiswa elektro yang telah drop out.
Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari societeit de limpai selain yang telah saya utarakan. Seperti pengelolaan waktu dalam tim tersebut. Mission statemen dan Follower. Itu semua pelajaran yang telah saya pelajari di OCB ini dan ada semua di tim societeit de limpai yang pemimpinya Mahar anggota laskar pelangi. Societeit de limpai ini juga yang menjadi contoh “Ice Tea Corp” dalam mengembangkan tim yang efektif. Ice tea corp mencontoh bagaimana societeit de limpai menciptakan tim yang efektif untuk mencapai tujuan tim walaupun tujuan tim ice tea corp berbeda dengan tujuan tim societeit de limpai. Itupun semua sudah terbuktikan baik itu societeit de limpai ataupun ice tea corp. Tim seperti societeit de limpai maupun tim-tim lainnya berhasil mencapai tujuannya yang menjadi tolak ukur keberhasilan tim tak lain mempunyai dan dipimpin oleh pemimpin yang memiliki spiritualitas pemimpin. Seperti societeit de limpai yang dipimpin oleh Mahar.
Seperti yang telah saya katakan tadi, masih banyak yang bisa kita pelajari dari societeit de limpai,yaitu Followership. Berhasilnya Mahar menjadi pemimpin societeit de limpai ternyata sering kali tidak lepas dari para pengikutnya(follower). Peran follower juga menjadi kian panting ketika kita melihat berbagai perubahan yang terjadi. Follower juga ikut serta membenahi dan memecahkan masalah tanpa harus menunggu jadi pemimpin dulu. Pengikut, pada banyak waktu dituntut pula memberikan saran, pengaruh keatas, serta menambal kekurangan yang dimiliki pemimpinnya (block, 1993). Itu semua ada pada societeit de limpai, contohnya saja ketika mereka hendak untuk ekspedisi ke Pulau Lanun untuk menjumpai Tuk Bayan Tula. Mereka mempersiapkan diri dengan teliti serta mengerahkan seluruh sumber daya untuk perjalanan ke Pulau Lanun dan itu semua tidak akan dilakukan oleh Mahar sendirian tetapi tanpa dimintak Mahar, para pengikutnya berperan juga. Mahar dan para pengikutnya rela menjual barang-barang berharga yang menjadi sumber nafkah mereka demi berhasilnya tujuan societeit de limpai untuk pergi ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula. Semua elemen pada modul OCB yang berhubungan dengan kompetensi sebuah tim ada pada societeit de limpai yang dipimpin Mahar. Societeit de limpai baik dicontoh karena tim yang hebat serta mampu mencapai tujuannya harus bekerja sebagai tim bukan individu. Oleh karena itu semua, saya sangat terinspirasi oleh Mahar yang memimpin societeit de limpai.
Dalam melaksanakan tujuan-tujuan mereka, societeit de limpai pun mengetahui dan mempelajari bagaimana langkah-langkah “manajemen waktu” yang dipelajari dalam modul OCB. Mereka meneliti kembali misi mereka, contohnya saja pada saat mereka ingin pergi ke Pulau Lanun. Mereka kesana dengan misi menyakini bahwa kekuatan supranatural dapat memberi mereka solusi gaib atas anjloknya nilai-nilai sekolah pemimpin fenomenal mereka. Sehingga mereka juga meninjau serta meneliti kembali peran-peran mereka dalam societeit de simpai agar dapat berhasilnya misi mereka tersebut. Mengenali tujuan, walaupun tujuan mereka aneh tetapi mereka sudah mengenali tujuan mereka ini karena inilah tujuan yang mereka mimpi-mimpikan selama ini sebagai puncak seluruh aktivitas paranormal societeit de simpai. Membuat susunan rencana mingguan untuk mengumpulkan uang sebagai ongkos perjalanan yang terkumpul dari uang patungan sebesar 1,5 juta. Dan mereka tidak lupa juga menggunakan daftar harian untuk jadwal harian serta mengalokasikan waktu secara proporsional. Itu semua dapat terlihat dari mereka mempunyai seorang sekretaris dan pembantu umum dari anggota laskar pelangi lainnya,yaitu Ical yang menjadi tokoh “aku” dalam cerita laskar pelangi.
Dengan membaca buku laskar pelangi ini hampir bisa dikatakan semua palajaran yang ada pada modul OCB ada semua pada buku laskar pelangi. Disini saya hanya bisa mengutarahkan sedikit saja dan menitik beratkan pada societeit de limpai yang dipimpin sang fenomenal Mahar. Membaca buku laskar pelangi ini seperti membayangi contoh konkret pelajaran yang ada pada modul OCB yang dilakukan oleh semua anggota laskar pelangi dan peran-peran lainnya yang ada pada buku laskar pelangi. Oleh sebab itu saya memberikan judul karya tulis ini “Buku Laskar Pelangi = Modul OCB”. Buku laskar pelangi adalah buku yang paling “dashyat” yang pernah saya baca dalam satu semester kebelakang .
Rating: 5
Anggota laskar pelangi ini juga memiliki penetapan tujuan yang harus saya contohi. Lintang adalah salah satu anggota laskar pelangi yang harus saya contoh. Dia demi tujuan untuk bersekolah rela mengayuh sepeda 80 km setiap harinya dari rumah ke sekolah. Walaupun hujan dan seekor buaya besar menghadangnya dia tetap dengan tujuannya untuk bersekolah untuk menggapai cita-citanya menjadi ahli matematika. Ini semua jauh berbeda dengan kehidupan saya. Saya yang setiap paginya berjalan 150 meter untuk kuliah malas masuk dikarenakan hujan.
Dari kesepuluh anggota laskar pelangi yang paling saya senangi adalah Mahar. Mahar adalah pria tampan bertubuh kurus dan mempunyai minat yang besar pada seni. Dia juga seorang yang menyenangi okultisme dan dengan menyenangi itu dia sering dipojokkan oleh teman-temannya. Mahar mempunyai spiritualitas pemimpin yang sangat bagus, dia mendirikan suatu kelompok yang dinamakan “societeit de limpai”. Dia seorang pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan/leadership “Style Transformational Leadership”. Dia bisa membawa orang yang berumur 57 tahun, pengangguran mahasiswa teknik, tukang sepuh emas, petugas teller, pemain organ tunggal dan tukang semprot nyamuk yang semua umurnya diatas dia untuk menjadi anggota societeit de limpai. Dia memiliki visi dan semangat untuk mencapai suatu tujuan serta bisa memberikan itu semua melalui cerita-cerita dengan pengetahuan mistiknya sehingga bisa membawa suasana.
Gaya pemimpin yang dimiliki oleh Mahar ini telah dipelajari dalam OCB dengan judul “spiritualitas pemimpin”. Gaya pemimpin transformational leadership biasanya akan cenderung mengikuti orang yang mereka kagumi. Seperti Mahar yang mengagumi Tuk Bayan Tula. Pemimpin ini juga akan selalu mengembangkan visi, menjual visi, memimpin di depan dan semangat untuk maju. Serta pemimpin ini selalu mengembangkan integritasnya dan memiliki kharismatik tapi tidak narcis. Itu semua adalah gaya pemimpin yang dimiliki seorang anak anggota laskar pelangi yang fenomenal dan tak lain adalah Mahar.
Kelompok societeit de limpai juga memiliki unsur komunikasi yang dipelajari dalam modul OCB yaitu : pembicara dan lawan bicara. Pembicara mereka adalah Mahar seorang yang fenomenal dengan tingkah laku mistiknya dan lawan bicara dia adalah pengikutnya yang mempunyai ketertarikan terhadap dunia mistik. Ide atau materi yang dihadapi, ide dan materi yang mereka bicarakan setiap kali berkumpul tak lain adalah dunia klenik dan mistik. Kode yang sama : media yang dipakai pun sama begitu juga prasarana sehingga mereka berkomunikasi dengan suasana yang mendukung. Dengan memahami apa yang dibicarakan oleh masing-masing pihak akan terciptalah komunikasi yang efektif sesama kelompok.
Selain itu societeit de limpai mampu mengembangkan tim yang efektif. Tim ini memiliki tujuan spesifik walaupun tujuan aneh dan anggota-anggotanya pun terdiri dari orang-orang aneh tetapi mereka berhasil mencapai tujuan mereka tersebut sehingga inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu tim. Anggota timnya pun tidak terlalu besar karena kalau terlalu besar menyulitkan pembagian tugas, alokasi peran menjadi tidak merata dan potensi anggota tim menjadi tidak merata.
Saling memberi dukungan dalam tim. Mahar dengan kharismatiknya selalu memberikan dukungan sesama anggota tim melalui dukungan emosional dan dukungan informasi, dukungan emosional dia berikan agar memberikan dorongan dan perhatian yang simpatik terhadap tujuan tim. Dukungan informasi selalu diberikan oleh semua anggota tim mengenai informasi-informasi fenomena mistik. Societeit de limpai juga mempunyai peran-peran khusus. Salah satunya specialist, dalam menjalankan tugas sinting/gila tim ini melengkapi diri dengan perangkat alat elektronik misalnya : beragam alat perekam audio video, perangkat-perangkat sensor,berbagai macam jenis teropong dan mereka merakit sendiri detektor medan elektromagnet yang dapat membaca gelombang area observasi dalam kisaran 2 sampai 7 miligauss. Ini semua dilakukan tidak lain dibawah seorang specialist dalam tim yaitu supervisi mahasiswa elektro yang telah drop out.
Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari societeit de limpai selain yang telah saya utarakan. Seperti pengelolaan waktu dalam tim tersebut. Mission statemen dan Follower. Itu semua pelajaran yang telah saya pelajari di OCB ini dan ada semua di tim societeit de limpai yang pemimpinya Mahar anggota laskar pelangi. Societeit de limpai ini juga yang menjadi contoh “Ice Tea Corp” dalam mengembangkan tim yang efektif. Ice tea corp mencontoh bagaimana societeit de limpai menciptakan tim yang efektif untuk mencapai tujuan tim walaupun tujuan tim ice tea corp berbeda dengan tujuan tim societeit de limpai. Itupun semua sudah terbuktikan baik itu societeit de limpai ataupun ice tea corp. Tim seperti societeit de limpai maupun tim-tim lainnya berhasil mencapai tujuannya yang menjadi tolak ukur keberhasilan tim tak lain mempunyai dan dipimpin oleh pemimpin yang memiliki spiritualitas pemimpin. Seperti societeit de limpai yang dipimpin oleh Mahar.
Seperti yang telah saya katakan tadi, masih banyak yang bisa kita pelajari dari societeit de limpai,yaitu Followership. Berhasilnya Mahar menjadi pemimpin societeit de limpai ternyata sering kali tidak lepas dari para pengikutnya(follower). Peran follower juga menjadi kian panting ketika kita melihat berbagai perubahan yang terjadi. Follower juga ikut serta membenahi dan memecahkan masalah tanpa harus menunggu jadi pemimpin dulu. Pengikut, pada banyak waktu dituntut pula memberikan saran, pengaruh keatas, serta menambal kekurangan yang dimiliki pemimpinnya (block, 1993). Itu semua ada pada societeit de limpai, contohnya saja ketika mereka hendak untuk ekspedisi ke Pulau Lanun untuk menjumpai Tuk Bayan Tula. Mereka mempersiapkan diri dengan teliti serta mengerahkan seluruh sumber daya untuk perjalanan ke Pulau Lanun dan itu semua tidak akan dilakukan oleh Mahar sendirian tetapi tanpa dimintak Mahar, para pengikutnya berperan juga. Mahar dan para pengikutnya rela menjual barang-barang berharga yang menjadi sumber nafkah mereka demi berhasilnya tujuan societeit de limpai untuk pergi ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula. Semua elemen pada modul OCB yang berhubungan dengan kompetensi sebuah tim ada pada societeit de limpai yang dipimpin Mahar. Societeit de limpai baik dicontoh karena tim yang hebat serta mampu mencapai tujuannya harus bekerja sebagai tim bukan individu. Oleh karena itu semua, saya sangat terinspirasi oleh Mahar yang memimpin societeit de limpai.
Dalam melaksanakan tujuan-tujuan mereka, societeit de limpai pun mengetahui dan mempelajari bagaimana langkah-langkah “manajemen waktu” yang dipelajari dalam modul OCB. Mereka meneliti kembali misi mereka, contohnya saja pada saat mereka ingin pergi ke Pulau Lanun. Mereka kesana dengan misi menyakini bahwa kekuatan supranatural dapat memberi mereka solusi gaib atas anjloknya nilai-nilai sekolah pemimpin fenomenal mereka. Sehingga mereka juga meninjau serta meneliti kembali peran-peran mereka dalam societeit de simpai agar dapat berhasilnya misi mereka tersebut. Mengenali tujuan, walaupun tujuan mereka aneh tetapi mereka sudah mengenali tujuan mereka ini karena inilah tujuan yang mereka mimpi-mimpikan selama ini sebagai puncak seluruh aktivitas paranormal societeit de simpai. Membuat susunan rencana mingguan untuk mengumpulkan uang sebagai ongkos perjalanan yang terkumpul dari uang patungan sebesar 1,5 juta. Dan mereka tidak lupa juga menggunakan daftar harian untuk jadwal harian serta mengalokasikan waktu secara proporsional. Itu semua dapat terlihat dari mereka mempunyai seorang sekretaris dan pembantu umum dari anggota laskar pelangi lainnya,yaitu Ical yang menjadi tokoh “aku” dalam cerita laskar pelangi.
Dengan membaca buku laskar pelangi ini hampir bisa dikatakan semua palajaran yang ada pada modul OCB ada semua pada buku laskar pelangi. Disini saya hanya bisa mengutarahkan sedikit saja dan menitik beratkan pada societeit de limpai yang dipimpin sang fenomenal Mahar. Membaca buku laskar pelangi ini seperti membayangi contoh konkret pelajaran yang ada pada modul OCB yang dilakukan oleh semua anggota laskar pelangi dan peran-peran lainnya yang ada pada buku laskar pelangi. Oleh sebab itu saya memberikan judul karya tulis ini “Buku Laskar Pelangi = Modul OCB”. Buku laskar pelangi adalah buku yang paling “dashyat” yang pernah saya baca dalam satu semester kebelakang .
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::