AUDIT TOP-DOWN VS. AUDIT BOTTOM-UP
Bukti audit top-down berfokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahamantentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen menggunakan sumber dayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di pasaran, proses bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan.
Bukti audit bottom-up berfokus pada pengujian secara langsung atas transaksi, saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun. Bukti bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sample transaksi, atau penarikan sample terinci yang mendukung saldo akun dan mengevaluasi kewajaran penyajian dari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan.
KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT
Sifat Pengujian Audit
Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian audit yang akan dilaksanakan. Prosedur audit harus dapat memberikan bukti tentang kinerja kompetitif suatu entitas atau terkait dengan tujuan audit spesifik yang ingin dicapai auditor. Auditor juga harus mempertimbangkan biaya relative serta efektivitas prosedur dalam kaitannya dalam kaitannya dengan tujuan audit yang spesifik.
Saat Pengujian Audit
Substantive Test Prior to Balance Sheet Date (SAS 45) menyatakan bahwa pengujian audit pada tanggal interim dapat memberikan pertimbangan awal tentang masalah-masalah signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan pada akhir tahun buku. Selain itu, banyak perencanaan audit dapat dilaksanakan sebelum tanggal neraca.
Luas Pengujian Audit
Luas prosedur audit berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh. Bukti yang banyak diperlukan untuk mencapai suatu tingkat risiko deteksi yang rendah dibandingkan dengan tingkat risiko yang tinggi.
Penetapan Staf Audit
Due Professional Care in the Performance of Work (SAS No 1, 41, & 82) menyatakan bahwa auditor harus ditugaskan pada tugas-tugas yang telah ditetapkan dan disupervisi sesuai dengantingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang sedang diperiksa.
TUJUAN AUDIT SPESIFIK DARI BUKTI AUDIT
Tujuan Audit untuk Keberadaan dan Keterjadian
Berkaitan dengan masalah keberadaan dan keterjadian, biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut :
a. Validitas/pisah batas (cutoff). Semua transaksi tercatat benar-benar telah terjadi selama periode akuntansi
b. Validitas (validity). Semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah dicatat sebagaimana mestinya dalam neraca
Tujuan Audit untuk Kelengkapan
Berkaitan dengan masalah kelengkapan, auditor biasanya akan memastikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kelengkapan/pisah batas (cutoff). Semua transaksi yang terjadi dalam periode itu telah dicatat
b. Kelengkapan (completeness). Semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi semua aktiva, kewajiban, dan ekuitas sebagaimana mestinya.
Tujuan Audit untuk Hak dan Kewajiban
Tentang masalah hak dan kewajiban, biasanya auditor menguji kepemilikan, kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta hak kepemilikan yang jelas terhadap aktiva.
Tujuan Audit untuk Penilaian dan Alokasi
Berkaitan dengan masalah penilaian dan alokasi, biasanya auditor akan memastikan hal-hal berikut :
a. Penerapan GAAP
b. Pembukuan dan pengikhtisaran
c. Nilai bersih yang dapat direalisasikan
Tujuan Audit untuk Penyajian dan Pengungkapan
Berkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan, biasanya auditor akan memastikan hal-hal berikut :
a. Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
b. Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP telah tercantum dalam laporan keuangan.
BUKTI AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT
Data Akuntansi dan Informasi Penguat
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari :
a. Data akuntansi yang mendasari
- Buku-buku ayat jurnal awal
- Buku besar dan buku pembantu
- Catatan informal dan memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi
b. Informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
- Dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan risalah rapat
- Konfirmasi dan penyajian tertulis
- Informasi yang diperoleh daripermintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik
- Informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan oleh auditor
Prosedur Audit
Metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Berikut ini adalah jenis prosedur audit :
a. Prosedur analitis (analytical procedures)
b. Inspeksi (inspecting)
c. Konfirmasi (confirming)
d. Permintaan keterangan (inquiring)
e. Penghitungan (counting)
f. Penelusuran (tracing)
g. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
h. Pengamatan (observing)
i. Pelaksanaan ulang (reperforming)
j. Teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques)
PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK DAN PROSEDUR AUDIT
Pengaruh atas Saldo Akun dan Golongan Transaksi yang Material
Auditor harus mempertimbangkan implikasi pemrosesan data elektronik atas saldo akun dan golongan transaksi yang material. Perhatian utama auditor adalah pada implikasi dokumentasi elektronik dalam saldo akun dan golongan transaksi yang berkaitan dengan proses bisnis yang signifikan.
Pengaruh terhadap Sifat Pengujian Audit
Akan terdapat beberapa implikasi terhadap sifat pengujian audit apabila klien menyelenggarakan dokumentasi dan bukti yang penting dalam bentuk elektronik untuk suatu saldo akun atau golongan transaksi yang material.
Pengaruh terhadap Saat Pengujian Audit
Apabila seorang klien menggunakan image processing systems untuk melakukan scanning terhadap dokumen dan dokumen yang asli tidak dipakai, auditor akan mempertimbangkan implikasi saat prosedur tersebut diterapkan berkaitan dengan saldo akun dan siklus transaksi yang material. Apabila dianggap penting untuk memeriksa keaslian bukti dokumenter, maka auditor harus merencanakan saat pengujian yang konsisten dengan keberadaan bukti dokumenter yang tepat.
Pengaruh terhadap Luasnya Pengujian Audit
Apabila klien menyelenggarakan pencatatan dalam bentuk elektronik dan auditor dapat secara langsung mengakses catatan elektronik tersebut, maka keadaan ini dapat secara langsung mengakses catatan elektronik tersebut, maka keadaan ini dapat memiliki implikasi signifikan terhadap luasnya prosedur audit.
Pengaruh terhadap Penetapan Staf Audit
Dalam suatu tim audit senantiasa memiliki anggota seorang spesialis audit komputer. Apabila klien memiliki masalah yang signifikan tentang sistem pemrosesan data elektronik, maka biasanya seorang spesialis audit komputer akan ditugaskan untuk memahami aspek-aspek penting yang terdapat pada klien, melaksanakan pengujian pengendalian, atau melaksanakan pengujian substantif.
PROGRAM AUDIT
Standar auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit.
Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Strategi audit biasanya meliputi keseimbangan antara prosedur pelaksanaan untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis klien dengan pengendalian internnya, membandingkan saldo keuangan dengan jumlah yang diharapkan, serta menentukan keseimbangan antara pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Jenis pengujian yang termasuk program audit yaitu :
a. Prosedur analitis
b. Prosedur awal
c. Pengujian estimasi akuntansi
d. Pengujian pengendalian
e. Pengujian transaksi
f. Pengujian saldo
g. Pengujian penyajian dan pengungkapan
KERTAS KERJA
Jenis Kertas Kerja
a. Kertas kerja neraca saldo
b. Skedul dan analisis
c. Memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat
d. Ayat jurnal penyesuaian
Menyusun Kertas Kerja
Teknik-teknik dasar yang harus diperhatikan untuk menyusun kertas kerja yang baik adalah sebagai berikut :
a. Judul (heading)
b. Nomor indeks (indekx number)
c. Referensi silang (cross-referencing)
d. Tanda koreksi (tick marks)
e. Tanda tangan dan tanggal (signatures and dates)
Me-review Kertas Kerja
Review dilakukan apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu audit telah diselesaikan. Pihak yang melakukan review terutama menekankan perhatian pada lingkup pekerjaan yang dilakukan, bukti dan temuan yang diperoleh, serta kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun.
Pengarsipan Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja diarsipkan menurut dua kategori sebagai berikut :
a. File permanen. File ini memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditor dalam banyak perikatan dengan klien dimasa yang akan datang.
b. File tahun berjalan. File ini memuat informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.
Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor. Code of Professional Conduct dari AICPAmenentukan bahwa seorang CPA dilarang untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan penugasan profesional tanpa seizin klien, kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan. Penyimpanan kertas kerja terletak pada tangan auditor, dimana ia bertanggung jawab untuk menyimpannya dengan aman.
Rating: 5
Bukti audit top-down berfokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahamantentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen menggunakan sumber dayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di pasaran, proses bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan.
Bukti audit bottom-up berfokus pada pengujian secara langsung atas transaksi, saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun. Bukti bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sample transaksi, atau penarikan sample terinci yang mendukung saldo akun dan mengevaluasi kewajaran penyajian dari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan.
KEPUTUSAN PENTING TENTANG BUKTI AUDIT
Sifat Pengujian Audit
Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian audit yang akan dilaksanakan. Prosedur audit harus dapat memberikan bukti tentang kinerja kompetitif suatu entitas atau terkait dengan tujuan audit spesifik yang ingin dicapai auditor. Auditor juga harus mempertimbangkan biaya relative serta efektivitas prosedur dalam kaitannya dalam kaitannya dengan tujuan audit yang spesifik.
Saat Pengujian Audit
Substantive Test Prior to Balance Sheet Date (SAS 45) menyatakan bahwa pengujian audit pada tanggal interim dapat memberikan pertimbangan awal tentang masalah-masalah signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan pada akhir tahun buku. Selain itu, banyak perencanaan audit dapat dilaksanakan sebelum tanggal neraca.
Luas Pengujian Audit
Luas prosedur audit berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh. Bukti yang banyak diperlukan untuk mencapai suatu tingkat risiko deteksi yang rendah dibandingkan dengan tingkat risiko yang tinggi.
Penetapan Staf Audit
Due Professional Care in the Performance of Work (SAS No 1, 41, & 82) menyatakan bahwa auditor harus ditugaskan pada tugas-tugas yang telah ditetapkan dan disupervisi sesuai dengantingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang sedang diperiksa.
TUJUAN AUDIT SPESIFIK DARI BUKTI AUDIT
Tujuan Audit untuk Keberadaan dan Keterjadian
Berkaitan dengan masalah keberadaan dan keterjadian, biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut :
a. Validitas/pisah batas (cutoff). Semua transaksi tercatat benar-benar telah terjadi selama periode akuntansi
b. Validitas (validity). Semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah dicatat sebagaimana mestinya dalam neraca
Tujuan Audit untuk Kelengkapan
Berkaitan dengan masalah kelengkapan, auditor biasanya akan memastikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kelengkapan/pisah batas (cutoff). Semua transaksi yang terjadi dalam periode itu telah dicatat
b. Kelengkapan (completeness). Semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi semua aktiva, kewajiban, dan ekuitas sebagaimana mestinya.
Tujuan Audit untuk Hak dan Kewajiban
Tentang masalah hak dan kewajiban, biasanya auditor menguji kepemilikan, kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta hak kepemilikan yang jelas terhadap aktiva.
Tujuan Audit untuk Penilaian dan Alokasi
Berkaitan dengan masalah penilaian dan alokasi, biasanya auditor akan memastikan hal-hal berikut :
a. Penerapan GAAP
b. Pembukuan dan pengikhtisaran
c. Nilai bersih yang dapat direalisasikan
Tujuan Audit untuk Penyajian dan Pengungkapan
Berkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan, biasanya auditor akan memastikan hal-hal berikut :
a. Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
b. Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP telah tercantum dalam laporan keuangan.
BUKTI AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT
Data Akuntansi dan Informasi Penguat
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari :
a. Data akuntansi yang mendasari
- Buku-buku ayat jurnal awal
- Buku besar dan buku pembantu
- Catatan informal dan memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi
b. Informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
- Dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan risalah rapat
- Konfirmasi dan penyajian tertulis
- Informasi yang diperoleh daripermintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik
- Informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan oleh auditor
Prosedur Audit
Metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Berikut ini adalah jenis prosedur audit :
a. Prosedur analitis (analytical procedures)
b. Inspeksi (inspecting)
c. Konfirmasi (confirming)
d. Permintaan keterangan (inquiring)
e. Penghitungan (counting)
f. Penelusuran (tracing)
g. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
h. Pengamatan (observing)
i. Pelaksanaan ulang (reperforming)
j. Teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques)
PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK DAN PROSEDUR AUDIT
Pengaruh atas Saldo Akun dan Golongan Transaksi yang Material
Auditor harus mempertimbangkan implikasi pemrosesan data elektronik atas saldo akun dan golongan transaksi yang material. Perhatian utama auditor adalah pada implikasi dokumentasi elektronik dalam saldo akun dan golongan transaksi yang berkaitan dengan proses bisnis yang signifikan.
Pengaruh terhadap Sifat Pengujian Audit
Akan terdapat beberapa implikasi terhadap sifat pengujian audit apabila klien menyelenggarakan dokumentasi dan bukti yang penting dalam bentuk elektronik untuk suatu saldo akun atau golongan transaksi yang material.
Pengaruh terhadap Saat Pengujian Audit
Apabila seorang klien menggunakan image processing systems untuk melakukan scanning terhadap dokumen dan dokumen yang asli tidak dipakai, auditor akan mempertimbangkan implikasi saat prosedur tersebut diterapkan berkaitan dengan saldo akun dan siklus transaksi yang material. Apabila dianggap penting untuk memeriksa keaslian bukti dokumenter, maka auditor harus merencanakan saat pengujian yang konsisten dengan keberadaan bukti dokumenter yang tepat.
Pengaruh terhadap Luasnya Pengujian Audit
Apabila klien menyelenggarakan pencatatan dalam bentuk elektronik dan auditor dapat secara langsung mengakses catatan elektronik tersebut, maka keadaan ini dapat secara langsung mengakses catatan elektronik tersebut, maka keadaan ini dapat memiliki implikasi signifikan terhadap luasnya prosedur audit.
Pengaruh terhadap Penetapan Staf Audit
Dalam suatu tim audit senantiasa memiliki anggota seorang spesialis audit komputer. Apabila klien memiliki masalah yang signifikan tentang sistem pemrosesan data elektronik, maka biasanya seorang spesialis audit komputer akan ditugaskan untuk memahami aspek-aspek penting yang terdapat pada klien, melaksanakan pengujian pengendalian, atau melaksanakan pengujian substantif.
PROGRAM AUDIT
Standar auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit.
Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Strategi audit biasanya meliputi keseimbangan antara prosedur pelaksanaan untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis klien dengan pengendalian internnya, membandingkan saldo keuangan dengan jumlah yang diharapkan, serta menentukan keseimbangan antara pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Jenis pengujian yang termasuk program audit yaitu :
a. Prosedur analitis
b. Prosedur awal
c. Pengujian estimasi akuntansi
d. Pengujian pengendalian
e. Pengujian transaksi
f. Pengujian saldo
g. Pengujian penyajian dan pengungkapan
KERTAS KERJA
Jenis Kertas Kerja
a. Kertas kerja neraca saldo
b. Skedul dan analisis
c. Memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat
d. Ayat jurnal penyesuaian
Menyusun Kertas Kerja
Teknik-teknik dasar yang harus diperhatikan untuk menyusun kertas kerja yang baik adalah sebagai berikut :
a. Judul (heading)
b. Nomor indeks (indekx number)
c. Referensi silang (cross-referencing)
d. Tanda koreksi (tick marks)
e. Tanda tangan dan tanggal (signatures and dates)
Me-review Kertas Kerja
Review dilakukan apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu audit telah diselesaikan. Pihak yang melakukan review terutama menekankan perhatian pada lingkup pekerjaan yang dilakukan, bukti dan temuan yang diperoleh, serta kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun.
Pengarsipan Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja diarsipkan menurut dua kategori sebagai berikut :
a. File permanen. File ini memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditor dalam banyak perikatan dengan klien dimasa yang akan datang.
b. File tahun berjalan. File ini memuat informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.
Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor. Code of Professional Conduct dari AICPAmenentukan bahwa seorang CPA dilarang untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan penugasan profesional tanpa seizin klien, kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan. Penyimpanan kertas kerja terletak pada tangan auditor, dimana ia bertanggung jawab untuk menyimpannya dengan aman.
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::