Sabtu, 20 Maret 2010

Manajemen Konflik

Ini tulisan buat kita semua,,kita yang selalu berkonflik dengan sesama kita. Sesama bangsa Indonesia yang menjunjung Bhineka Tunggal Ika!!!!!
Tulisan ini saiaa buat sebagai tugas dari dosen Kepemimpinan Islam,,,dan lagi-lagi saiaa harapkan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua,,,

Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu bentuk hubungan interaksi seseorang dengan orang lain atau suatu kelompok dengan kelompok lain, dimana masing-masing pihak secara sadar, berkemauan, berpeluang dan berkemampuan saling melakukan tindakan untuk mempertentangkan suatu isu yang diangkat dan dipermasalahkan antara yang satu dengan yang lain berdasarkan alasan tertentu
Pengertian manajemen konflik
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langka yang iambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Jenis-jenis konflik
Konflik Tugas
Konflik berkaitan dengan isi dan tujuan dari sebuah pekerjaan.
Konflik Hubungan
Konflik yang Terjadi karena masalah interpersonal.
Konflik Proses
Konflik yang terjadi berkaitan dengan bagaimana pekerjaan harus diselesaikan.
Penyelesaian konflik (resolusi)
q Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
q Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
q Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
q Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
q Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
- Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
- Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Penyelesaian konflik dalam islam
Contoh manajeman konflik di dalam Islam sudah digambarakan di dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 34-36 yang menyinggung konflik yang terjadi di dalam keluarga Rasulullah Saw. Ketika istri-istri beliau berkomplot dan protes serta meminta nafkah lebih terhadap apa yang telah Rasul beri. Karena hal tersebut maka turunlah surat Annisa ayat 34-36 tersebut yang mengatur bagaimana penyelesaian konflik di dalam keluarga.

QS. An-Nissa 34 : „Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberi nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasehat kepada mereka, tinggalkanlahmereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukulah mereka. Tetapi jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh Allah maha tinggi, Maha besar“.

QS. An-Nissa 35: „Dan jika kamu khawatir terjadi perseketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada sami-istri itu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Mahateliti“.


QS. An-Nissa 36: „Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan memban
ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK
# Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan
kreativitas yang positif apabila dikelola
dengan baik.
# Membantu setiap orang untuk saling
memahami tentang perbedaan pekerjaan dan
tanggung jawab mereka.
# Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
Menumbuhkan semangat baru pada staf.
—# Memberikan kesempatan untuk menyalurkan
emosi.
Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang
lebih merata dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
jepits.wordpress.com/.../manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teori-konflik/
humasdepagntb.blogspot.com/2008/.../pengertian-konflik.htm
defickry.wordpress.com/.../manajemen-konflik-dalam-organisasi

Rating: 5 


0 komentar :

Posting Komentar

tinggalkan jejak anda::::

Sekapur Sirih :::

Saya harus mengatakan bahwa isi blog ini mencerminkan pengetahuan dan kebijaksanaan kolektif.
Persis yang dikatakan oleh Goethe (
Johann Wolfgang von Goethe) dalam percakapannya dengan ilmuwan Swiss, Frederic Soret, Pada tanggal 17 Februari 1832 ::
"Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Saya telah mengumpulkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang telah saya dengar dan saya alami. Karya saya telah disebarluaskan oleh ribuan orang yang berbeda-beda--> orang bijak dan bodoh, jenius dan dungu, tua dan muda. Mereka semua menawari saya keahlian dan cara hidup mereka masing-masing. Sering kali, saya ambil hasil-hasil yang dikembangkan orang lain. Karya saya adalah karya kolektif, dan membawa nama Goethe."