Haji muhamad
soeharto nama yang mungkin tidak asing lagi ditelinga kita, sosok pemimpin yang
penuh kontroversial. Dengan masa kepemimpinan selama 32 tahun dia melakukan
beberapa hal yang mengundang pro dan kontra contohnya kasus malari, G30S/PKI,dll.
Terlepas dari itu semua mungkin saya akan menjelaskan sedikit tentang biografi
soeharto sebelum kita akan memulai pembahasan kita kali ini, haji muhamad
soeharto anak dari pasangan kertusudiro dan sukirah kelahiran Kemusuk, Argomulyo,
Godean, 1 juni 1921. Soeharto menikah
dengan Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto) dan dikaruniai enam anak, yaitu Siti
Hardijanti Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti
Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang
Adiningsih (Mamiek). Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer
pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor
Jenderal. Setelah Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah
pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi
ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.
Soeharto
kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden
pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988,
1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan
diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998
dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang
Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J.
Habibie.
Di balik tindakan
soeharto yang mengundang pro dan kontra, soeharto merupakan sosok yang dapat
menjalankan pemerintahan dengan baik dimana ia di ibaratkan adalah Hayam
Wuruk. Hayam Wuruk dahulu telah menyumbang persatuan Indonesia, dan kenyataan
sekarang pun Soeharto juga pemersatu bangsa Indonesia. Bila Soekarno
berorientasi memperluas wilayah Indonesia dengan Papua Barat dan Malaysia tapi
di dalam dia dirongrong perpecahan wilayah yang ingin memerdekakan wilayahnya,
Soeharto justru bisa meredam perpecahan di Indonesia dan memelihara keutuhan
persatuan Indonesia. Itulah jasa utama seorang Soeharto yang tidak dilihat oleh
orang lain.
Peninggalan berharga Soeharto ?
Banyak sekali peninggalan berharga dari presiden soeharto
yang dapat menjadi pelajaran kedepannya sehingga dapat menjadi pelajaran bagi
bangsa kita. Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang
kebijakan-kebijakan beliau yang penuh kontoversi di mana saya akan menyempitkan
yang akan kita bahas menjadi kebijakan beliau di bidang politik serta di bidang
ekonomi di mana pada dua sector ini soeharto banyak membuat kebijakan-kebiajakn
yang berbau politik kotor dan mengatas namakan golongan.
Di bidang ekonomi
Peninggalan
Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Dalam masa kekuasaannya, yang
disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan
ekonomi dan infrastruktur. Suharto juga membatasi kebebasan warganegara Indonesia
keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rejim paling
korupsi sepanjang masa dengan jumlah US$15 milyar sampai US$35 milyar. Usaha
untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah
menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi
di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008. Pada masa pemerintahannya, Presiden
Soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan
pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi yang sebelumnya
bertentangan dengan Presiden Soekarno yang cenderung bersifat sosialis.
Teknokrat-teknokrat yang umumnya berpendidikan barat dan liberal (Amerika
Serikat) diangkat adalah lulusan Berkeley sehingga mereka lebih dikenal di
dalam klik ekonomi sebagai Mafia Berkeley di kalangan Ekonomi, Industri
dan Keuangan Indonesia. Sehingga secara tidak langsung kita mengubah haluan
ekonomi kita menjadi kapitalisme di mana konsep ekonom kita sendiri adalah
ekonomi Pancasila .
Pada masanya,
Indonesia mendapatkan bantuan ekonomi dan keuangan dari negara-negara donor
(negara-negara maju) yang tergabung dalan IGGI yang diseponsori oleh pemerintah
Belanda. Namun pada tahun 1992, IGGI dihentikan oleh pemerintah Indonesia
karena dianggap turut campur dalam urusan dalam negeri Indonesia, khususnya
dalam kasus Timor Timur pasca Insiden Dili. Peran IGGI ini digantikan oleh
lembaga donor CGI yang disponsori Perancis. Selain itu, Indonesia mendapat
bantuan dari lembaga internasional lainnya yang berada dibawah PBB seperti UNICEF,
UNESCO dan WHO. Namun sayangnya, kegagalan manajemen ekonomi yang mementingkan
pertumbuhan dan pengelolaan ekonomi pada segelintir kalangan serta buruknya
manajemen ekonomi perdagangan industri dan keuangan (EKUIN) pemerintah, hal ini
pun di perparah dengan banyaknya korupsi yang di lakukan oleh Soeharto beserta
kroni- kroninya membuat Indonesia akhirnya bergantung pada donor Internasional
terutama paska Krisis 1997. Dalam bidang ekonomi juga, tercatat Indonesia
mengalami swasembada beras pada tahun 1984. Namun prestasi itu ternyata tidak
dapat dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian kemajuan ekonomi
Indonesia saat itu dianggap sangat signifikan sehingga Indonesia sempat
dimasukkan dalam negara yang mendekati negara-negara Industri Baru bersama
dengan Malaysia, Filipina dan Thailand, selain Singapura, Republik Cina, dan Korea
Selatan.
Di bidang politik
Di bidang
politik, Presiden Soeharto melakukan penyatuan partai-partai politik sehingga
pada masa itu dikenal tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan
(PPP), Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dalam
upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia sebagai akibat dari
politik masa presiden Soekarno yang menggunakan sistem multipartai yang
berakibat pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya
pembangunan. Kemudian dikeluarkannnya UU Politik dan Asas tunggal Pancasila
yang mewarnai kehidupan politik saat itu. Namun dalam perjalanannya, terjadi
ketimpangan dalam kehidupan politik di mana muncullah istilah "mayoritas
tunggal" di mana GOLKAR dijadikan partai utama dan mengebirikan dua parpol
lainnya dalam setiap penyelenggaraan PEMILU. Berbagai ketidakpuasan muncul,
namun dapat diredam oleh sistem pada masa itu.
Seiring dengan
naiknya taraf pendidikan pada masa pemerintahannya karena pertumbuhan ekonomi,
muncullah berbagai kritik dan ketidakpuasan atas ketimpangan ketimpangan dalam
pembangunan. Kesenjangan ekonomi, sosial dan politik memunculkan kalangan yang
tidak puas dan menuntut perbaikan. Kemudian pada masa pemerintahannya, tercatat
muncul peristiwa kekerasan di masyarakat yang umumnya sarat kepentingan
politik, selain memang karena ketidakpuasan dari masyarakat. Tercatat beberapa
kasus seperti peristiwa embantaian Tanjung Priok (1984), Tragedi Haur Koneng di
Majalengka (1993), Talangsari Lampung (1989), DOM Aceh (1989-1999),
pemberlakuan asas tunggal, kontrol terhadap para mubaligh, kasus penculikan
aktivis, kasus penembakan misterius, peristiwa malari, banyaknya tapol dan
banyak peristiwa lainya.
Pada masa awal
pemerintahan soeharto, soeharto menerapkan system politik yang sistematis serta
berpihak kepada rakyat di mana semua kebijakan menuju kepada pembangunan di sector
kerakyatan yang tertuang pada konsep REpelita. Akan tetapi pada beberapa dekade
akhir soeharto banyak melakukan kebijakn-kebijakan yang di domplengi oleh
kepentingan individu serta kelompok. Di mana soeharto mendapat tekanan dari
bawah yang kemudian memaksa dia untuk menggunakan kekuasaan untuk mengatasi
tekanan.
Konsep Kepemimpinan
Soeharto menurut kepemimpinan islam.
Presiden
soeharto memiliki pandangan tersendiri tentang
kepemimpinan di mana dia memiliki asas
kepemimpinan Hasta Brata (delapan laku kepemimpinan). Asas kepemimpinan ini sendiri merupakan
berdasarkan adat istiadat masyarakat jawa. Delapan laku tersebut antara lain:
Ø Lir Surya (matahari)Dengan lambang ini diharapkan
seorang pemimpin dapat berfungsi seperti matahari bagi yang dipimpin. Dapat
memberi semangat, memberi kekuatan dan daya hidup bagi orang-orang yang
dipimpinnya.
Ø Lir Candra (bulan)Dengan lambang ini seorang
pemimpin hadaknya berfungsi sebagai bulan, yakni membuat senang bagi anggotanya
dan memberi terang pada waktu gelap. Ketika dalam keadaan sulit, Sang pemimpin
mampu tampil untuk memberi jalan terang atau jalan keluar dari kesulitan.
Ø Lir Kartika (bintang)Bintang adalah sebagai pedoman
bagi pelaut atau pengarung samudra. Dengan lambang ini pemimpin handaknya
berteguh iman takwa, memiliki teguh pendirian sehingga menjadi pedoman dan
panutan bagi rakyatnya yang mungkin kehilagan arah.
Ø Lir Samirana (angin)Dengan lambang ini, diharapkan
seorang pemimpin bersifat seperti angin, teliti, tidak mudah dihasut. Dia harus
“manjing ajur ajer” bergaul dengan rakyat lapisan manapun, guna mencari
masukan untuk menetapakan kebijakan dan keputusan.
Ø Lir Mega
mendung (awan
hujan)Mendung memberi kesan menakutkan, tapi apabila hujan turun akan
bermanfaat bagi bumi. Dengan lambang ini, pemimpin diharapkan dapat tampil
berwibawa, namun keputusan dan kebijakan yang diambilnya hemdaknya bermanfaat
bagi yang dipimpinnya.
Ø Lir Dahana (api)Dengan lambang ini, diharapkan
seorang pemimpin tegas dan keras seperti api dalam menegakkan disiplin dan
keadilan.
Ø Lir Samudra (laut atau samudra)Dengan lambang ini,
diharapkan pemimpin berwawasan luas, sanggup menerima dan mendengar persoalan,
menyeringnya dan membuat suasana menjadi jernih kembali tanpa ada rasa dendam.
Ø Lir Bantala (bumi)Dengan lambang ini, diharapkan
pemimpin tidak hanya mau berada diatas, tetapi juga bersedia dibawah. Sang
pemimpin seolah-olah menjadi tempat pijakan, sentosa budinya, jujur dan murah
hati bagi anak buahnya.
Dari konsep yang ditawarkan soeharto, ia merupakan seorang
pemimpin yang memiliki kedisplinan yang tinggi serta etos kerja yang baik. Di
mana dia di didik oleh system militer sehingga dia memiliki sifat yang tegas,
lugas, dan berani dalam mengambil tindakan. Selain itu dia memiliki sifat
keberpihakan terhadap rakyat yang tinggi sesuai dengan basicnya yang merupakan sosok
yang berasal dari kalangan biasa saja bukan dari kalangan bangsawan kaya. Akan tetapi
baiknya konsep yang kepemimpinan yang di miliki soeharto agak kurang berimbang
karena dia tidak memiliki landasan agama yang kuat, sehingga konsep yang di
bangunnya hanya berasaskan kepada kekuatan semata. Jadi konsep kepemimpinan
sebenarnya dari kepemimpinan soeharto merupakan kepemimpinan yang bersifat
otoriter yang di kemas dengan baik dan indah. Banyak dari kebijakan yang di
buatnya kadang tidak sesuai dengan syariah islam bahkan terkesan memojokan umat
islam akan tetapi hal ini berubah ketika mendekati masa karirnya.
Sedangkan islam sendiri memandang setiap manusia adalah
pemimpin dan pasti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Si Pemberi Amanah,
yaitu Allah SWT. Perbedaannya hanya terletak pada komunitas, kwantitas,
kwalitas, wilayah cakupan, dan tentu saja symbol-simbol kepemimpinan. Ada tiga istilah
sebagai landasan kepemimpinan dalam paradigma Islam. Pertama, dalam
Al-Qur’an istilah pemimpin disebut Al-Imâm (Jamaknya : A-immah).
Kata ini bersal dari amma – ya’umm – amman- wa Imâman. Artinya, pemimpin
sebagai pemegang amanat, baik dari Allah maupun dari manusia, yang harus
dipertanggungjawabkan. [Lihat QS. Al-Anfâl : 27]. Kedua, pemimpin
sebagai Khalîfah (Jamaknya : Khulafâ , Khalâif). Khalifah berarti
penguasa, pengganti, wakil, atau mandataris. Juga berarti Khalfun (dari
kata khalafa – yakhlifu) yang berarti belakang, sehingga pemimpin harus
bersikap “tutwuri handayani”, mengikuti dan mendorong aspirasi umat, selain
sebagai Imâm yang harus berada di depan memberi teladan. Ketiga,
pemimpin sebagai Râ-in (penggembala). Kata ini berasal dari ra’â –
yar’â –ra’yan – ri’âyatan – wa mar’an. Ini antara lain memiliki arti
“perhatian” (ri’âyatan) dan juga berarti “tempat gembalaan” (mar’an),
sehingga seorang pemimpin harus mempunyai perhatian sampai kepada tempat dan
kondisi yang dipimpinnya.
Adapun kriteria pemimpin ideal menurut Al-Qur’an[lihat
antara lain QS. As-Sajdah : 24 dan Al-Anbiyâ : 73] adalah :
1- Pemimpin
yang memberi petunjuk berdasarkan perintah Allah, artinya pemimpin yang
menegakkan amar ma’rûf nahî munkar.
2- Pemimpin
yang bersikap sabar
3- Pemimpin
yang meyakini kebenaran ayat-ayat Allah (ayat-ayat mikro dan makro, ayat-ayat qur’aniyah
maupun kawniyyah).
4- Memiliki
semangat reformasi (Ishlaâh) dan selalu berupaya untuk berbuat baik (fi’la
al-khayrât), punya visi dan misi dalam membungan rakyat.
5- Memiliki
kesadaran vertikal-transendental dengan selalu bertaqarrub kepada Allah,
sebagaimana yang dilakukan oleh para Khulafa al-râsyidîn.
Dari konsep
yang ditawarkan islam ini soeharto hanya bisa menjadi seorang pemimpin yang bisa
memenuhi keinginan rakyat sekaligus mengekang keinginan rakyat itu sendiri. Di
mana kebijakan yang di lakukan soeharto tidak berasaskan moral dan agama
sehingga banyak sekali terjadi peristiwa berdarah. Di mana terjadi konflik
antara kebijakan dan keinginan masyrakat yang menentangnya.
Kesimpulan
Dari sedikit
kajian ini kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya dari konsep kepemimpinan
soeharto, soeharto hanya berorientasi kepada kekuasaan di mana dengan perspektif hitamnya Soeharto hanya
terletak pada demokrasi yang dikebiri, tetapi memberi makan rakyatnya dengan
baik. Sekilas apa yang dilakukan Soeharto dengan konsep stabilitas politik dan
ekonomi pembangunannya bisa memberikan secercah harapan bagi kesejahteraan bangsa
Indonesia. Namun di balik itu semua, terjadi kebobrokan moral yang sangat
menyedihkan sehingga banyak dari kita yang hak individunya di rampas demi
melanggengkan kekuasaan. Ini semua akibat kurangnya pemahaman agama serta pengaplikasian
konsep kepemimpinan yang salah. Mungkin kita dapat mengambil hikmah dari
penjelasan ini di mana konsep kepemimpinan yang di dasarkan atas syariah agama
bisa memberikan solusi yang lebih baik dengan gaya kepemimpinan yang ideal.
Penutup
Demikian lah
karya tulis ini saya buat, saya mengakui di dalam karya tulis ini terdapat
banyak kekurangan, termasuk kajian dari beberapa aspek yang tidak saya
cantumkan.demikian lah dengan ini saya minta maaf apabila ada kesalaha dan
kepada tuhansaya mohon ampun.
Daftar Pustaka
http://derapkaki.multiply.com
http://www.fathurin-zen.com/?p=60
http://ranfairisy.blogspot.com/2008/12/hitam-putih-soeharto.html
http://fospi.wordpress.com/2007/11/09/islam-dan-kepemimpinan-politik/
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::