Akuntansi saat ini sering diartikan sebagai “bahasa bisnis” atau lebih tepat jika disebut “bahasa pengambilan keputusan”. Accountig has been called the language of business. Perhaps a better term is the language of financial decision (Hongren, 1994). Pengertiaan akuntansi lainnya adalah suatu sistem informasi yang kegiatannya terdiri atas pengumpulan dan pengolahan data keuangan suatu unit organisasi dari pengkomunikasian hasilnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan, untuk mengambil keputusan ekonomik (Jusup, 1998). Maka dari itu akuntansi merupakan suatu sistem informasi, yang artinya sistem yang biasanya dipakai untuk menyediakan informasi yang diinginkan. Oleh karena itu untuk memahami sistem informasi ini saya akan menulis bagaimana proses informasi tersebur terjadi, dari menganalisis transaksi, mencatat dalam laporan keuangan serta melaporkan ke perusahaan baik untuk pihak ekstern maupun intern perusahaan tersebut.
Dalam proses informasi akuntansi diperlukan pengidentifikasi kejadian-kejadian maupun manufaktur. Kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan akan kita identifikasi apakah perusahaan tersebut melakukan transaksi dalam kegiatan yang dilakukan. Transaksi mempengaruhi kas, sehingga kegiatan yang mempengaruhi kas perusahaan perlu ada bukti transaksinya. Setelah ada bukti transaksi, seperti : kwitansi, nota debet, nota kredit, faktur-faktur, bukti pengiriman dan penerimaan barang dan bukti-bukti lainnya yang asli kita akan menganalisisnya untuk dicatat dalam jurnal umum. Jurnal dapat terbentuk jika minimal ada dua rekening dengan kata lain suatu transaksi akan membentuk minimal dua rekening.
Transaksi yang telah kita analisis dan telah kita masukkan ke jurnal akan kita transfer ke laporan keuangan (financial statement) setelah terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan akun-akun yang ada. Laporan keuangan identik dengan suatu alat yang digunakan untuk menginformasikan keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntasi. Proses ini membutuhkan ketelitian sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menginformasikan keuangan. Laporan keuangan ada 3 (tiga) macam, yang pertama neraca (Balance Sheet). Neraca adalah laporan keuangan yang menggunakan atau menunjukkan posisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Oleh karena itu elemen-elemen neraca atau isinya itu sama dengan persamaan akuntasi. AKTIVA = UTANG + MODAL. Kedua adalah laporan laba rugi (Income Statement). Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan hasih usaha / operasi yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode tertentu.
LABA RUGI = PENDAPATAN / PENGHASILAH – BIAYA. Dan yang terakhir atau ketiga adalah laporan modal (Statement of Owner’s equity) laporan modal adalah laporang yang menunjukkan jumlah dan penyebab perubahan yang terjadi atas modal selama satu periode tertentu. AKTIVA = UTANG + MODAL atau AKTIVA = UTANG + MODAL AWAL + SETORAN PEMILIK + LABA BERSIH – PENGEMBALIAN PRIVE atau AKTIVA = UTANG + MODAL AWAL + SETORAN PEMILIK + PENDAPATAN – BIAYA – PENGENBALIAN PRIVE.
Ketiga laporan yang ada dalam laporan keuangan akan kita informasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan terutama bagi perusahaan itu sendiri. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi ini digolongkan dalam 2 (dua) golongan, yaitu intern perusahaan dan ekstern perusahaan, intern perusahaan yaitu karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. Pihak ekstern perusahaan seperti investor dan pemerintah (Government regulatory agencies). Investor, penanaman modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari invstasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada invormasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Sedangkan pemerintah membutuhkan informasi tersebut untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Dalam menginformasikan akuntansi perlu ketelitian yang sangat cermat apalagi dalam menganalisis. Dalam menganalisis kita diperlukan bukti-bukti transaksi untuk kita analisis apakah termasuk aktiva (Harta, utang dan modal). Disini sering terjadi kesalahan ketika menentukan ke dalam persamaan akuntansi. Setelah menganalisis kita akan mencatatnya dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan terdapat 3 (tiga) jenis laporan, yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan modal. Disini kalau ada sedikit kesalahan dalam mentransfer angka-angka maka akan terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi akuntansi. Informasi akuntansi ini dibutuhkan oleh perusahaan baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Pihak-pihak tersebut ingin informasi akuntansi yang dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Jadi, dalam melaporkan informasi akuntansi diperlukan ketelitian dan kejujuran sehingga keputusan ekonomi pemakai informasi tersebut dan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Lampiran
Contoh transaksi dan yang bukan transaksi perusahaan jasa (Kantor Akuntan Publik budi) :
1. : Budi menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 50.000.000,00 untuk memulai usaha berupa kantor Akuntan Publik (KAP)
2. : Budi membeli tanah untuk lokasi kantor di masa yang akan datang dengan membayar tunai Rp. 20.000.000,00
3. : Budi membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 500.000,00 disepakati dibayar dalam waktu 30 hari
4. : Budi memperoleh penghasilan sebesar Rp. 5.500.000,00 secara tunai dari jasa yangdiberikan
5. : Budi telah menyelesaikan kewajiban kepada klien Rp. 3.000.000,00 klien berjanji akan membayar satu bulan kemudian.
6. : Pengeluaran KAP :
a. Sewa kantor Rp. 1.000.000,00
b. Gaji pegawai Rp. 1.200.000,00
c. Biaya listrik dan air Rp. 400.000,00
7. : Membayar Rp. 400.000,00 untuk melunasi utang pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 500.000,00 yang telah terjadi pada contoh 3.
8. : Budi merehabilitasi rumah pribadi dengan uang sendiri sebesar Rp. 30.000.000,00
9. : Menerima sebagian pembayaran piutang dari klien sebesar Rp. 1000.000,00
10. : Budi menjual sebagian tanah yang telah dibeli untuk lokasi kantor baru dimasa yang akan datang dengan harga jual sama dengan harga belinya sebesar Rp. 6.000.000,00 secara tunai.
11. : Budi membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 30.000.000,00 secara tunai
12. : Budi menikah dan merayakan resepsinya dengan menghabiskan uang sebesar Rp. 50.000.000,00 dengan uang pribadi
Transaksi
|
AKTIVA
|
UTANG
|
MODAL
| |
1
|
Kas
|
50.000.000
|
0
|
50.000.000
|
2
|
Kas
Tanah
|
30.000.000
20.000.000
|
0
|
50.000.000
|
3
|
Kas
Tanah
peralatan
|
30.000.000
20.000.000
500.000
|
500.000
|
50.000.000
|
4
|
Kas
Tanah
Peralatan
|
35.500.000
20.000.000
500.000
|
500.000
|
55.500.00
|
5
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
|
35.500.000
20.000.000
500.000
3.000.000
|
500.000
|
58.500.000
|
6
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
|
32.900.000
20.000.000
500.000
3.000.000
|
500.000
|
55.900.000
|
7
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
|
32.500.000
20.000.000
500.000
3.000.000
|
100.000
|
55.900.000
|
8
|
Tidak berpengaruh (Entity Consept)
| |||
9
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
|
33.500.000
20.000.000
500.000
2.000.000
|
100.000
|
55.900.000
|
10
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
|
39.500.000
14.000.000
500.000
2.000.000
|
100.000
|
55.900.000
|
11
|
Kas
Tanah
Peralatan
Piutang
Kendaraan
|
7.400.000
14.000.000
500.000
2.000.000
30.000.000
|
100.000
|
53.800.000
|
12
|
Tidak berpengaruh (Entity Consept)
| |||
Laporan akhir :
KAP BUDI
Laba / Rugi
Periode 1 September 2008 – 30 September 2008
| |
Pendapatan / Penghasilan :
Penjualan Jasa Rp. 8.500.000
Biaya-biaya :
By : Sewa kantor Rp 1.000.000
By : Gaji Pegawai Rp 1.200.000
By : Listrik dan air Rp 400.000
|
Rp. 8.500.000
Rp. 2.600.000
|
LABA Rp. 5.900.000
|
KAP BUDI
Laporan Modal
Periode 1 September 2008 – 30 September 2008
| |
Modal Budi, 1 April 2008
Ditambah : Setoran pemilik
Laba bulan september 2008
Dikurangi : Pengembalian uang oleh pemilik
Modal grace berakhir, 30 September 2008
|
Rp. 0
Rp. 50.000.000
Rp. 5.500.000
Rp. 2.100.000
Rp. 53.800.000
|
KAP BUDI
NERACA
Periode 30 September 2008
| |||
AKTIVA
|
PASSIVA
| ||
Kas
Piutang
Suplais
Tanah
kendaraan
|
Rp. 7.400.000
Rp. 2.400.000
Rp. 500.000
Rp 14.000.000
Rp.30.000.000
|
Utang
Modal
|
Rp. 100.000
Rp.53.800.000
|
Rp. 53.900.000
|
Rp. 53.900.000
|
Apabila neraca dalam keadaajn aktiva dan passiva balance maka kesalahan dalam membuat laporan tidak ada.
Daftar Pustaka
- Haryono Jusup AL, Dasar-dasar Akuntansi – Jilid 2. Yogyakarta : STIE YKPN, 1998
- Hongsen and Harrison, Accounting. Fifth Edition. New Jersey. Prentica Hall, 1998
Rating: 5
Rating: 5
0 komentar :
Posting Komentar
tinggalkan jejak anda::::